Hercules Sampaikan Permintaan Maaf kepada Sutiyoso, Razman Arif: Tidak Ada Niat Menyerang Pribadi

MEDAN, iNewsMedan.id – Kepala Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Razman Arif Nasution, menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso atas pernyataan keras yang sebelumnya dilontarkan Ketua Umum GRIB, Rosario de Marshall alias Hercules.
Razman mengungkapkan bahwa permintaan maaf tersebut merupakan arahan langsung dari Ketua Umum GRIB. “Saya kemarin pagi ditelepon oleh Bapak Ketua Umum untuk melakukan konferensi pers, terkait dengan permintaan maaf beliau kepada Bang Yos, sapaan akrab Bapak Sutiyoso, apabila ucapan beliau dianggap menyerang pribadi atau kehormatan Bang Yos,” ujar Razman saat memberikan keterangan kepada media, di Medan, Jumat (2/5).
Menurut Razman, pernyataan keras dari Hercules muncul sebagai bentuk reaksi atas komentar Sutiyoso dalam sebuah wawancara di YouTube tvOneNews yang menyinggung ormas berseragam mirip tentara, termasuk penggunaan baret merah yang identik dengan pasukan elite TNI.
“Statement Pak Hercules sebetulnya adalah bentuk keberatan atas pandangan Bang Yos yang seolah menganggap baret merah yang digunakan ormas adalah bentuk penyalahgunaan simbol militer. Padahal, baret merah kami tidak identik dengan TNI. Ini hanya simbol internal kami sebagai organisasi masyarakat,” tegas Razman.
Ia menambahkan bahwa GRIB maupun ormas lain memiliki sejarah masing-masing dalam penggunaan atribut organisasi. “Baret merah GRIB memiliki sejarah tersendiri, termasuk sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh kami, Pak Herkules yang menerima baret merah sebagai penghargaan. Kami tidak pernah mengklaim sebagai pasukan elite TNI,” katanya.
Razman juga mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hubungan baik dengan Sutiyoso di masa lalu saat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PKPI di bawah kepemimpinan Sutiyoso. “Saya pernah jadi speech writer beliau. Jadi secara pribadi saya tahu Bang Yos adalah pribadi nasionalis dan cinta Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Razman mengajak publik untuk tidak memperpanjang polemik soal atribut ormas. “Urusan baret merah seharusnya tidak menjadi isu besar. Masih banyak persoalan bangsa yang lebih penting. Mari fokus pada persatuan dan kemajuan Indonesia,” tutupnya.
GRIB berharap permintaan maaf ini dapat membuka ruang dialog kembali antara pihak Hercules dan Sutiyoso, demi kepentingan yang lebih besar: menjaga semangat kebangsaan dan kerukunan nasional.
Editor : Ismail