Bupati Tapsel Murka, Temukan Praktik Pungli di Puskesmas Usai Terima Keluhan Warga

TAPANULI SELATAN, iNewsMedan.id - Praktik pungutan liar (pungli) yang diduga berlangsung di Puskesmas Pintu Padang, Kabupaten Tapanuli Selatan, akhirnya terbongkar usai Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

Sidak ini sekaligus menjadi jawaban atas keresahan masyarakat yang merasa dirugikan oleh oknum pegawai yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga

Bupati Tapsel Hadiri Undangan Klarifikasi Polda Sumut 

Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X @Heraloebss dan menjadi sorotan publik.

"IRONI PUNGLI DI DALAM INSTANSI

Praktik pungli di Puskesmas Pintu Padang akhirnya terbongkar setelah Bupati Tapanuli Selatan, melakukan sidak

Sidak ini menjawab keresahan masyarakat yang selama ini merasa dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung Jawab (17/4/2025)," tulis akun X @Heraloebss.

Dalam video tersebut, terlihat Bupati Tapanuli Selatan tengah melakukan interaksi langsung dengan para pegawai Puskesmas. Sang bupati tampak memeriksa buku daftar pengunjung dan mempertanyakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien.

“Tiga orang ini, apa yang kalian berikan pelayanan kepada tiga orang ini, hari ini?” tanyanya tegas.

Baca Juga

Bupati Tapsel Dilaporkan ke Bawaslu atas Dugaan Pemalsuan Syarat Dukungan Perseorangan di Pilkada

Salah seorang perawat sempat terdiam sebelum akhirnya menjawab bahwa ketiga pasien tersebut telah menerima pelayanan berupa pendaftaran, pemeriksaan umum, dan pemeriksaan oleh dokter.

Namun, situasi mulai memanas ketika sang bupati menindaklanjuti dengan pertanyaan mengenai sistem pembayaran di puskesmas tersebut.

“Terus, bayarnya di mana? Di dokter, apotek, atau di pendaftaran?” tanyanya lebih lanjut.

Pertanyaan itu sempat membuat para pegawai terdiam, hingga salah satu dari mereka akhirnya menjawab, yang justru memicu kemarahan sang bupati.

“Tapi kalian sudah declare bahwa berobat di Tapsel udah gratis. Bawa KTP gratis,” tegur sang bupati dengan nada tinggi.

Ia kemudian meminta bukti pencatatan pembayaran pasien sebagai bentuk pertanggungjawaban administrasi.

“Mana catatan pembayarannya?” lanjutnya.

Editor : Jafar Sembiring