SOKSI Versi Ali Wongso Dibekukan, WKI Sumut Sebut Bukti Ketegasan Bahlil Lahadalia

MEDAN, iNewsMedan.id - Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk membekukan Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) versi Ir. Ali Wongso Sinaga mendapat apresiasi dari Wira Karya Indonesia (WKI) Sumatera Utara.
Ketua Depidar WKI Sumatera Utara, Edison Tamba, menilai ketegasan dan keseriusan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, melalui Ketua Bidang Ormas DPP Golkar, Fahd Elfouz Arafiq, menunjukkan bahwa "akar pohon beringin" Golkar masih kuat dan solid.
"Pembekuan ini berdampak positif terhadap pertumbuhan kaderisasi di SOKSI beserta lembaga konsentrasinya. Sehingga dapat menumbuhkan kader-kader baru serta semangat persatuan di Partai Golkar," ujar Edison Tamba, yang akrab disapa Edoy, pada Sabtu (29/3/2025).
Edoy menjelaskan bahwa dualisme kepemimpinan di SOKSI, salah satu organisasi pendiri Partai Golkar, telah menjadi preseden buruk dalam perekrutan kader. Ia menyebutkan bahwa kekhawatiran dan dilema di kalangan masyarakat terkait pengakuan dalam berpolitik menjadi salah satu dampak dari dualisme tersebut.
"Tak heran, jika dualisme ini membuat sejumlah kepengurusan Partai Golkar di daerah banyak ketimpangan. Diskriminasi terhadap kader SOKSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bapak H Ahmadi Noor Supit, terkesan terkebiri dikarenakan tidak masuk dalam kepengurusan," tegas Edoy.
Lebih lanjut, Edoy berharap dengan dibekukannya kepengurusan SOKSI Ali Wongso Sinaga, kepengurusan Partai Golkar di daerah dapat segera dilakukan revitalisasi dan dimaksimalkan. Langkah ini diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan generasi milenial, yang ingin bergabung dan mengembangkan diri sebagai kader Golkar di masa depan.
"Ini langkah menuju generasi terbaik bagi Golkar di masa depan. Kita harapkan, sejumlah kepengurusan Partai Golkar di daerah untuk disegerakan revitalisasi. Sehingga pimpinan Partai Golkar daerah mampu mengikuti ketegasan sosok Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadia dalam menjadikan Partai Golkar yang solid dan kuat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Bidang Ormas DPP Golkar, Fahd Elfouz Arafiq, secara resmi merekomendasikan pembekuan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI versi Ir. Ali Wongso Sinaga. Keputusan ini diambil karena kepemimpinan Ali Wongso dinilai tidak menunjukkan itikad baik untuk melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) Bersama, sesuai dengan keputusan DPP Golkar dalam Rakernas 8 Februari 2025.
Fahd Elfouz menegaskan bahwa sikap kepengurusan SOKSI yang enggan mengikuti mekanisme rekonsiliasi melalui Munas Bersama dianggap bertentangan dengan semangat kebersamaan dan demokrasi internal Partai Golkar. Ia berharap keputusan ini dapat mengakhiri dualisme di tubuh SOKSI dan mengembalikan organisasi ke jalur yang sesuai dengan cita-cita perjuangan dan kepentingan kader di seluruh Indonesia.
"Dengan berat hati, kami memutuskan untuk membekukan kepengurusan SOKSI versi saudara Ir. Ali Wongso Sinaga karena mereka tidak menunjukkan komitmen untuk menjalankan Munas Bersama yang bertujuan menyatukan kembali SOKSI dalam satu kepemimpinan yang sah dan kuat," ujar Fahd saat diwawancarai di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta (24/3/2025).
Fahd juga mengimbau seluruh kader SOKSI di seluruh Indonesia untuk tetap solid dan mengikuti arahan DPP Golkar demi menjaga persatuan dan eksistensi SOKSI sebagai elemen penting dalam kehidupan sosial-politik di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Depidar dan Depicab SOKSI yang aktif di daerah tetap berada dalam barisan karena mereka adalah kader-kader terbaik Partai Golkar.
Editor : Jafar Sembiring