Jejak Sejarah di Masjid Ar-Rahman Bingai, Kokoh Berdiri 250 Tahun di Tepi Sungai Wampu

LANGKAT, iNewsMedan.id - Di tengah hiruk pikuk modernitas, Masjid Ar-Rahman Bingai berdiri kokoh sebagai saksi bisu peradaban Kesultanan Langkat. Masjid yang terletak di Lingkungan I, Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga cagar budaya yang menyimpan sejarah panjang dan arsitektur unik.
Dibangun pada tahun 1775 oleh Tuanku Raja Wan Desan, putra kedua dari Tuanku Raja Wan Jabbar, Masjid Ar-Rahman Bingai menjadi masjid tertua di Langkat, bahkan di Sumatera Utara.
Keberadaannya menandai masuknya agama Islam ke Bingai pada abad ke-16, jauh sebelum masjid-masjid bersejarah lainnya seperti Masjid Azizi Tanjungpura (1902), Masjid Raya Stabat (1904), Masjid Raya Selesai (1906), dan Masjid Aziziah Secanggang (1908) berdiri.
Perjalanan menuju Masjid Ar-Rahman Bingai pun menjadi bagian dari pengalaman spiritual. Dari Kota Stabat, perjalanan sejauh 15 kilometer atau sekitar 25 menit dapat ditempuh melalui jalan yang mulus.
Pengunjung dapat memilih rute melalui Simpang Gohor Lama, Desa Stabat Lama, atau melalui penyeberangan getek dari Desa Pantai Gemi dan Petumbukan.
Editor : Jafar Sembiring