Tak Jadi Pekerja Kantor, Syarah Aprilia Banjir Pesanan Lewat Dapur Rumahan

Kini, Syarah Kitchen menawarkan beragam menu, dari cake, dessert, tumpeng, hingga kue kering. Selain itu, ia juga menerima pesanan untuk acara-acara spesial seperti ulang tahun anak dan perayaan lainnya.
Tak hanya makanan siap santap, Syarah juga menyediakan frozen food seperti kebab dan dimsum, serta aneka snack ringan seperti keripik ubi, keripik pisang, keripik tempe, basreng dan lainya.
Setiap bulan Ramadhan, pesanan di Syarah Kitchen melonjak drastis. Kue kering khas lebaran seperti nastar, bangkit, lidah kucing, snow almond, putri salju, kastenel, dan baby macaron selalu menjadi primadona.
Dengan harga yang berkisar antara Rp80.000 – Rp130.000 per toples (500gr), pesanan kue kering di Syarah Kitchen mulai berdatangan jauh sebelum Ramadhan tiba. Dalam waktu singkat, pesanan melonjak drastis, dengan 180 toples sudah dipesan sebelum 10 Maret 2025. Tingginya permintaan membuat Syarah harus membatasi pemesanan hingga 18 Maret 2025, agar produksi tetap berjalan lancar dan setiap pesanan dapat diselesaikan dengan kualitas terbaik.
Di tengah kesibukannya, Syarah tetap turun tangan langsung di dapur. Tangannya lincah mengadon adonan nastar di dalam mangkuk besar, sementara aroma mentega dan keju panggang memenuhi ruangan. Tepung halus bertebaran di meja kayu, loyang demi loyang sudah siap masuk ke dalam oven, menandakan bahwa produksi sedang berjalan tanpa henti.
"Ini masih pesanan untuk reseller, ya. Untuk pelanggan setia yang pesan langsung, produksinya masih terus berjalan," ujar Syarah sambil meratakan adonan dengan rolling pin, memastikan setiap keping kue memiliki ketebalan yang sempurna.
Sementara itu, di sudut dapur, beberapa toples snow almond dan lidah kucing sudah tersusun rapi, menunggu untuk dikemas. Di sisi lain, seorang karyawan sibuk menimbang adonan kastengel, memastikan setiap potongan memiliki ukuran yang seragam sebelum dipanggang hingga keemasan.
Kesibukan di dapur Syarah Kitchen semakin terasa memasuki pekan ke-tiga Ramadhan. Gemerincing loyang, dentingan spatula, dan suara oven yang terus berbunyi menjadi latar belakang yang akrab di rumah produksi ini. Meski sibuk, Syarah tetap berusaha menjaga kualitas dengan teliti, memastikan setiap kue yang keluar dari dapurnya adalah yang terbaik bagi pelanggan setianya.
Dari omzet Rp5-8 juta per bulan di hari biasa, penghasilan saat Ramadhan bisa melonjak hingga Rp30 juta, tergantung permintaan pasar. Ia juga menyediakan hampers Lebaran dengan harga mulai dari Rp120.000 hingga Rp200.000, yang semakin diminati setiap tahunnya. "Omset ini masih gambaran seperti tahun kemarin ya, namun bisa jadi lebih meningkat karena ada pelanggan baru bertambah," jelasnya.
Meski bisnisnya terus berkembang, Syarah tidak luput dari tantangan. Menjelang Lebaran, mencari tenaga kerja tambahan menjadi kendala besar. “Pesanan banyak, tapi tenaga terbatas. Ini tantangan terbesar saat produksi sedang tinggi,” ujarnya.
Selain itu, harga bahan baku seperti coklat dan nanas mengalami kenaikan. Namun, Syarah tetap berkomitmen untuk menggunakan bahan premium demi menjaga kualitas produknya. "Mengatasi masalah harga bahan baku ini, saya hanya naikkan harga jual saja, tidak mengurangi kualitas bahan dari kue," ungkapnya.
Pemasaran Syarah Kitchen tak hanya mengandalkan pelanggan setia, tetapi juga aktif melalui Instagram, WhatsApp Bisnis, dan Shopee (@syarahkitchen). Ia sering ikut bazar untuk promosi, memperluas jangkauan pasarnya.
Di tengah tingginya permintaan kue kering menjelang Ramadhan, salah satu reseller Syarah Kitchen, Alan (34) dari Medan Tuntungan, merasakan langsung lonjakan penjualan. Setiap hari memasuki awal Ramadhan, ia menerima pesanan yang terus bertambah, hingga kini berhasil menjual lebih dari 50 toples kue kering.
"Kue dari Syarah Kitchen ini sangat direkomendasikan. Bahan yang dipakai premium, rasanya enak, dan pelanggan saya banyak yang suka. Setiap kali stok datang, pasti cepat habis," ujarnya.
Editor : Chris