Kejujuran dalam Transaksi: Kunci Keberkahan bagi Penjual dan Pembeli

MEDAN, iNewsMedan.id - Kejujuran adalah landasan utama dalam setiap transaksi perdagangan. Dalam Islam, kejujuran dipandang sebagai kunci keberkahan yang akan mendatangkan ketenangan hati dan kemudahan dalam berusaha.
Rasulullah bersabda:
الْبَيْعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيْنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
"Penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila keduanya berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan pada transaksi mereka berdua." (HR Bukhari no. 2079).
Keberkahan dalam berdagang tidak hanya diukur dari keuntungan materi, tetapi juga dari ketenangan hati dan kemudahan dalam menjalankan usaha. Pedagang yang jujur akan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, membangun bisnis yang langgeng, serta memperoleh rezeki yang halal dan berkah. Demikian pula, pembeli yang mendapatkan barang sesuai dengan kondisi sebenarnya akan merasakan manfaat yang lebih besar.
Editor : Jafar Sembiring