Tadarus Formasi Lingkaran, Tradisi Unik Santri Ar-Raudlatul Hasanah di Bulan Ramadhan

Para santri membaca Al-Quran secara bergantian dalam kelompok kecil, saling menyimak, dan mengoreksi bacaan. Kegiatan ini dilakukan setelah salat Zuhur dan akan berlangsung hingga 20 Ramadhan.
Meskipun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa, pesantren memprioritaskan ibadah Ramadhan. "Puasa bukan hal baru bagi mereka. Mereka sudah terbiasa puasa Senin-Kamis, jadi puasa Ramadan tidak terlalu berat," kata Ust. Carles.
Kegiatan ekstrakurikuler yang membutuhkan tenaga fisik, seperti pramuka dan olahraga, dikurangi untuk menjaga kondisi santri. Para santri yang terlibat dalam tadarus berasal dari berbagai tingkatan, mulai dari SMP hingga SMA. Lokasi tadarus santri putra dan putri dipisahkan untuk kenyamanan.
"Kami menyediakan tempat khusus untuk santri putri karena jumlahnya lebih besar. Jika digabung, tidak akan muat," jelas Ust. Carles.
Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah berharap para santri dapat memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan dan mempererat ukhuwah islamiyah. "Kami berharap mereka bisa memaknai Ramadhan dengan baik. Membaca Al-Quran adalah bagian penting dari ibadah," ungkap Ust. Carles.
Editor : Jafar Sembiring