get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal Buka Puasa Medan Hari Ini 3 Maret 2025

Tadarus Formasi Lingkaran, Tradisi Unik Santri Ar-Raudlatul Hasanah di Bulan Ramadhan

Senin, 03 Maret 2025 | 16:01 WIB
header img
Tadarus Formasi Lingkaran, Tradisi Unik Santri Ar-Raudlatul Hasanah di Bulan Ramadhan. Foto: Jafar/iNewsMedan.id

MEDAN, iNewsMedan.id - Memasuki bulan suci Ramadhan 1446 H, ribuan santri Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar-Raudlatul Hasanah Medan kembali menggelar tradisi tadarus Al-Quran dengan cara yang unik. Kegiatan ini melibatkan sekitar 1.600 santri putra dan 1.900 santri putri yang antusias membaca Al-Quran dalam formasi melingkar.

Setiap lingkaran terdiri dari 9-11 orang, sebuah metode yang dirancang untuk memudahkan pengawasan dan meningkatkan kekompakan antar santri. Ust. Carles Ginting, Wakil Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, menjelaskan bahwa tadarus dalam formasi melingkar ini sangat efektif dalam pengawasan.

"Dengan kapasitas guru yang lebih sedikit dibandingkan santri, jika tadarus dilakukan dengan formasi berbaris, akan lebih sulit untuk mengawasi. Dengan formasi melingkar, kami bisa memantau dari jauh," ujarnya, Senin (3/3/2025).

Tradisi ini sudah menjadi bagian dari kegiatan rutin pesantren setiap bulan Ramadhan. Menurut Ust. Carles, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melancarkan bacaan Al-Quran dan memastikan para santri dapat mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadhan.

"Mereka sudah memiliki dasar bacaan dari proses belajar di kelas. Tadarus ini lebih fokus pada target khatam. Biasanya, dalam 4-5 hari, mereka sudah bisa mengkhatamkan Al-Quran," tambahnya.

Para santri membaca Al-Quran secara bergantian dalam kelompok kecil, saling menyimak, dan mengoreksi bacaan. Kegiatan ini dilakukan setelah salat Zuhur dan akan berlangsung hingga 20 Ramadhan.

Meskipun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa, pesantren memprioritaskan ibadah Ramadhan. "Puasa bukan hal baru bagi mereka. Mereka sudah terbiasa puasa Senin-Kamis, jadi puasa Ramadan tidak terlalu berat," kata Ust. Carles.

Kegiatan ekstrakurikuler yang membutuhkan tenaga fisik, seperti pramuka dan olahraga, dikurangi untuk menjaga kondisi santri. Para santri yang terlibat dalam tadarus berasal dari berbagai tingkatan, mulai dari SMP hingga SMA. Lokasi tadarus santri putra dan putri dipisahkan untuk kenyamanan.

"Kami menyediakan tempat khusus untuk santri putri karena jumlahnya lebih besar. Jika digabung, tidak akan muat," jelas Ust. Carles.

Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah berharap para santri dapat memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan dan mempererat ukhuwah islamiyah. "Kami berharap mereka bisa memaknai Ramadhan dengan baik. Membaca Al-Quran adalah bagian penting dari ibadah," ungkap Ust. Carles.

Muhammad Zikri, salah satu santri, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat efektif. "Hikmahnya, kami bisa saling mengoreksi dan memperbaiki bacaan. Dalam satu kelompok, ada santri yang bacaannya sudah baik, sehingga bisa membantu yang lain," katanya.

Dalam sehari, para santri mampu menyelesaikan satu juz Al-Quran, dengan target khatam 1-2 kali selama Ramadan. Tradisi ini menjadi bukti nyata komitmen pesantren dalam membentuk generasi yang qurani.
 

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut