160 Warga Aceh Tengah Dibekali Keterampilan, Siap Jadi Pengusaha

Selain mendapatkan pembekalan keahlian dan keterampilan serta sertifikat, para peserta juga memperoleh sarana dan alat pendukung untuk memulai usaha sesuai bidang pilihan mereka. Peserta barista mendapatkan 1 set alat peracik kopi, peserta menjahit mendapatkan mesin jahit portable, peserta teknisi handphone mendapatkan 1 set perangkat servis HP, dan peserta budidaya ikan mendapatkan kolam terpal siap pakai beserta bibit ikan.
Sarana pendukung usaha ini diserahkan kepada peserta pada hari terakhir kegiatan.
Ketua ETCI, Edi Saputra, berharap agar para peserta dapat langsung membuka usaha setelah kegiatan ini dengan menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh.
"Idealnya, peserta sudah siap buka usaha mandiri sebagai entrepreneurs di desanya masing-masing. Bila perlu, buat inovasi dan kreativitas baru, sesuai potensi yang ada di desa masing-masing," harap Edi.
Salah seorang peserta barista, Akbar, mengaku terinspirasi dan bertekad menjadi barista profesional karena potensi kopi yang menjanjikan di Aceh Tengah. Peserta jahit, Wulan, mengatakan bahwa kendala terbesar dalam memulai usaha adalah modal awal pembelian alat pendukung usaha, dan kegiatan ini telah memberikan solusi dengan memberikan mesin jahit portable.
Salah seorang Reje Kampung Paya Jeget, Darwin menyatakan bahwa masyarakat sangat membutuhkan pembekalan keahlian dan keterampilan sebagai bekal membuka usaha, misalnya keterampilan budidaya ikan darat, sesuai dengan program peningkatan ketahanan pangan yang sedang digalakkan.
"Tujuannya adalah untuk mendukung kemandirian masyarakat sekaligus mendorong peningkatan ekonomi warga desa itu sendiri," sebut Darwin.
Editor : Jafar Sembiring