MEDAN, iNewsMedan.id – Program pemeriksaan kesehatan gratis yang menjadi bagian dari kebijakan prioritas (Quick Wins) Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk para ahli kesehatan masyarakat. Program ini dianggap sebagai langkah strategis dalam upaya pencegahan dini penyakit serius di Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dedi Supratman, SKM., MKM., menyambut baik kebijakan ini dan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis dapat menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Pak Presiden Prabowo memiliki visi yang sangat baik dalam bidang kesehatan, salah satunya dengan menghadirkan pemeriksaan kesehatan gratis. Ini penting agar masyarakat dapat mendeteksi dini gejala penyakit sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius," ujar Dedi dalam diskusi terbatas interpolasi Program Quick Wins Prabowo-Gibran, yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan kesehatan melalui Zoom, Kamis (6/2/2025), di Aula Dinas Kesehatan Sumut.
Selain pemeriksaan kesehatan gratis, dua kebijakan prioritas lainnya dalam Quick Wins sektor kesehatan adalah peningkatan kualitas rumah sakit dan percepatan penanggulangan tuberkulosis (TB). Dedi menyoroti urgensi penanganan TB, mengingat Indonesia saat ini menjadi negara dengan kasus TB tertinggi kedua di dunia.
"Pemerintah pusat sudah menetapkan ini sebagai prioritas, sehingga pemerintah daerah harus bersinergi dalam merealisasikan kebijakan ini. Tidak hanya layanan pengobatan, tetapi juga pencegahan dan edukasi kepada masyarakat," tambahnya.
Ketua IAKMI Sumatera Utara, Destanul Aulia, SKM., MBA., MEc., PhD., menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam implementasi program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG). Menurutnya, sinergi antara akademisi, praktisi, dan birokrasi adalah kunci keberhasilan kebijakan ini.
"Jika semua komponen ini bisa bekerja sama dengan baik, kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih solid dan berkelanjutan," ujar Destanul. Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan data hasil pemeriksaan kesehatan untuk mendukung kebijakan berbasis bukti.
"Bayangkan jika data hasil screening digunakan untuk perencanaan di tingkat dinas kesehatan, penelitian akademik, hingga bahan pembuatan kebijakan oleh DPR. Ini akan menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih terintegrasi dan bermanfaat bagi masyarakat luas," jelasnya.
Ia berharap program ini tidak hanya menjadi langkah sesaat, tetapi menjadi awal perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional yang lebih baik.
Sementara itu, dalam diskusi terbatas tersebut Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Faisal Hasrimy, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memastikan akses layanan kesehatan merata, terutama di daerah terpencil.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Oleh karena itu, kami mendorong setiap kabupaten untuk mengajukan proposal pengembangan rumah sakit di daerah masing-masing,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen lebih lanjut, pemerintah juga menyediakan layanan kesehatan gratis dalam rangka peringatan hari ulang tahun. Program ini bertujuan mendeteksi dini berbagai risiko penyakit agar bisa dicegah sebelum berkembang menjadi masalah serius.
"Kami telah melakukan uji coba program ini pada 31 Januari lalu dan akan melanjutkannya di berbagai daerah pada 10 Februari mendatang. Kami juga terus mengevaluasi karakteristik masalah kesehatan yang ditemukan, sehingga solusi yang diterapkan bisa lebih tepat sasaran," jelas Faisal.
Selain pemeriksaan kesehatan, pemerintah juga berupaya meningkatkan gizi masyarakat dengan program makanan bergizi gratis bagi siswa sekolah dan ibu hamil. Namun, Faisal mengakui bahwa program ini masih menghadapi tantangan, termasuk dalam aspek keamanan pangan.
“Kami akan meningkatkan pengawasan terhadap kebersihan dan keamanan makanan yang disediakan, agar program ini bisa berjalan optimal tanpa membahayakan masyarakat,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc., guru besar Universitas Indonesia, sebagai narasumber turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kesinambungan kebijakan kesehatan.
Menurutnya, program ini harus dibarengi dengan edukasi yang kuat kepada masyarakat agar mereka tidak hanya bergantung pada layanan kesehatan gratis, tetapi juga memahami pentingnya pola hidup sehat.
"Layanan kesehatan gratis memang sangat membantu, tetapi harus diimbangi dengan edukasi preventif yang mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatannya sendiri. Jika ini dilakukan secara konsisten, maka sistem kesehatan kita akan lebih efektif dalam jangka panjang," pungkasnya.
Editor : Ismail