get app
inews
Aa Text
Read Next : APPERTI dan APTISI Sumut Ajak Wamen Dikti Saintek Bahas Masa Depan Pendidikan Tinggi

Tingkatkan Daya Saing PTS, Wamen Dikti Saintek Dorong Inovasi dan Improvisasi

Senin, 03 Februari 2025 | 10:22 WIB
header img
Tingkatkan Daya Saing PTS, Wamen Dikti Saintek Dorong Inovasi dan Improvisasi. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Prof. Dr. Fauzan meminta para pemimpin Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk melakukan inovasi dan improvisasi dalam upaya memajukan PTS masing-masing.

"Kita ini adalah kumpulan para pemimpin perguruan tinggi. Tanggung jawab kita membuat inovasi, membuat perguruan tinggi maju. Tentunya tertib saja tidak cukup. Kita bisa cukup dan diperhitungkan dengan keunggulan," sebut Wamen Dikti Saintek dalam sharing session bertema Implementasi Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia Berdasarkan Asta Cita, yang digelar Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sumatera Utara, Sabtu (1/2/2025) di Medan.

Wamen yang juga merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu kemudian menjabarkan pengalamannya selama dua periode memimpin UMM (2016-2024). 

"Bagi UMM saat itu, jika saya harus mengejar dengan jalan sama dengan tetangga kami, jelas tidak mungkin. Apalagi bila berbicara soal guru besar, karena ketika itu UMM hanya punya puluhan guru besar saja, sedangkan tetangga 200 lebih. Jawabannya harus pandai berimprovisasi," sebutnya.

Ia mengatakan, jangan karena sistem, karena regulasi, kita malah tertinggal. "Apa kata Pak Menteri, ngapain kita mengabdi pada sistem, kita ini mengejar ketertinggalan, bukan sistem," ujarnya menjelaskan, regulasi yang tidak memberikan peluang bagi perguruan tinggi untuk maju, untuk responsif terhadap kondisi lingkungan, itu semua akan dievaluasi.

"Memang dalam Permen ada klausul yang mengatur mahasiswa lulus 3,5 sampai 5 tahun. Tapi hampir tidak ada perguruan tinggi mendesain mahasiswa lulus 3,5 tahun. Jika ada yang lulus 3,5 tahun bukan karena desain, tapi karena mahasiswanya yang tekun. Karenanya, untuk memperoleh kepercayaan masyarakat, buat kepastian. Jika kita sudah bisa buat kepastian mahasiswa lulus 3,5 tahun, masyarakat akan percaya. Namun ada konsekuensi logis yang harus dipenuhi. Tentu saja sajian kurikulum, kemudian kita buat konversi ekuivalensi (penyesuaian kurikulum) dan cara-cara membuat tugas akhir," terangnya.

Kemudian, kata Wamen, jika lulus pastikan mahasiswa bisa mandiri dan bekerja. "Mahasiswa harus sudah siap di training, siap diterima," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut, Prof. Saiful Anwar Matondang, pada kesempatan itu, berbicara tentang kendala dan permasalahan yang kerap terjadi saat PTS mengajukan akreditasi, yakni HPS-nya dipertanyakan. 

"Saya sudah 30 tahun di PTS, jadi tahu masalahnya apa. Saran saya, pimpinan perguruan tinggi tidak mendudukkan kepala prodi kepada yang baru tamat S2, tapi yang berpengalaman, yang bisa membimbing mahasiswa," katanya.

Ketua APPERTI Sumut, Ir. Indra Gunawan didampingi Ketua APTISI Sumut, Dr. M. Isa Indrawan mengatakan, sharing session tidak hanya sebagai wadah sosialisasi program Kemendikti kepada BP PTS dan Pimpinan PTS, tetapi juga sebagai sarana penyampaian usulan/masukan kepada pemerintah terkait tata kelola pendidikan tinggi melalui Kemendikti Saintek.

Kegiatan ini dibuka dengan pendahuluan dari Ketua Umum APTISI, Prof. Dr. Ir. M. Budi Djatmiko yang menjelaskan berbagai masalah dan tantangan pendidikan di Indonesia. Ia juga menjabarkan solusi, serta strategi bahagia belajar. Paparan Budi Djatmiko ini akan menjadi masukan bagi Kementerian Dikti Saintek.
Kegiatan sharing session ini dihadiri oleh para pimpinan Badan Penyelenggara PTS dan Rektor/Pimpinan PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah Sumatera Utara yang tergabung dalam APPERTI dan APTISI, berjumlah 198 orang peserta.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut