"Sesuai data, DEP mendapat nomor antrian terakhir. Sebelum tiba giliran, tiba-tiba saja dia menerobos antrian, dimana pelaku langsung menemui tim medis yang sedang berdinas selanjutnya meminta obat penyubur untuk program bayi tabung namun pelaku menjelaskan bahwa ia berstatus lajang (belum menikah),"beber Dahlan.
Selanjutnya petugas menjelaskan bahwa pihak RSUD tidak menyediakan program bayi tabung. Setelah mendapat penjelasan petugas, pelaku pergi meninggalkan RSUD.
"Tidak lama kemudian pelaku datang kembali ke RSUD dengan membawa kantongan plastik warna kream susu berisi bensin, selanjutnya pelaku
kembali duduk dibangku antrian pasien poly obgyn. Tidak lama kemudian pelaku berjalan menuju ke samping poly saraf, dan langsung menuangkan bensin itu dan langsung menyulutkan dengan api, seketika itu api langsung menyala membakar bagian poly obgyn dan beberapa pertugas RSUD berteriak adanya kebakaran ruang," urai Dahlan.
Akibat dari peristiwa tersebut beberapa barang yang terbakar tidak bisa lagi dipergunakan karena rusak terbakar dan pihak RSUD mengalami kerugian materil lebih kurang sebesar Rp 1juta.
"Setelah dilakukan pengecekan, maka dapati beberapa benda/barang yang terbakar adalah wastapel, bangku, meja, lemari, dokumen/data pasien dan kipas angin,"sebutnya.
Dahlan mengaku pihaknya kini telah memburu pelaku. “(Pelaku) masih dalam pencarian,”ujar Dahlan.
Editor : Ismail