MEDAN, iNewsMedan.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) terpilih, Bobby Nasution, turut menyoroti masalah kekurangan guru di Kabupaten Nias yang belakangan ini menjadi viral di media sosial. Isu ini mencuat setelah beredar video yang memperlihatkan siswa mengeluhkan absennya guru di sekolah selama satu bulan penuh.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa (21/1/2025), Bobby mengungkapkan bahwa masalah kekurangan guru di Nias merupakan persoalan kompleks yang berkaitan dengan distribusi tenaga pendidik yang tidak merata.
"Di beberapa daerah, kita bahkan kelebihan guru hingga harus ditempatkan di sekolah swasta. Namun, di daerah lain seperti Nias, kekurangan guru menjadi masalah serius," ujar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan bahwa masalah ini telah menjadi perhatiannya sejak masa kampanye. Ia berjanji akan berupaya meratakan distribusi guru agar semua siswa di Sumut, termasuk di daerah terpencil seperti Nias, mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Nias, Daerah Tertinggal dengan Tantangan Kompleks
Selain masalah kekurangan guru, Bobby juga menyoroti status Kabupaten Nias sebagai salah satu daerah tertinggal di Indonesia. Menurutnya, masalah di Nias tidak hanya terbatas pada sektor pendidikan, namun juga mencakup infrastruktur, kesehatan, pertanian, dan ketahanan pangan.
"Kita punya target untuk mengeluarkan Kabupaten Nias dari daftar daerah tertinggal. Ini bukan tugas yang mudah, namun kita akan berupaya semaksimal mungkin," tegas Bobby.
Video Viral Jadi Pemicu
Sebelumnya, viralnya video seorang siswa yang mengeluhkan kondisi sekolahnya tanpa kehadiran guru selama satu bulan telah menyita perhatian publik. Dalam video tersebut, terlihat jelas kondisi kelas yang kosong dan siswa yang kebingungan tanpa adanya pengawasan dari guru.
Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil.
Langkah-langkah Konkret Dibutuhkan
Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan langkah-langkah konkret, seperti:
• Meratakan distribusi guru: Melakukan penempatan guru secara lebih efektif dan efisien, dengan mempertimbangkan kebutuhan di setiap daerah.
• Meningkatkan kesejahteraan guru: Memberikan insentif dan fasilitas yang memadai bagi guru yang bertugas di daerah terpencil.
• Peningkatan infrastruktur: Membangun fasilitas pendidikan yang layak di daerah terpencil, termasuk akses jalan yang memadai.
• Program pelatihan guru: Meningkatkan kompetensi guru melalui program pelatihan yang berkelanjutan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya perhatian dari pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan masalah kekurangan guru dan kondisi pendidikan di Kabupaten Nias dapat segera teratasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Editor : Odi Siregar