MEDAN, iNewsMedan.id - Siapa di antara kita yang tak pernah merasa terikat erat dengan tanah kelahiran? Tempat di mana langkah pertama terukir, mimpi-mimpi pertama kali mengembang, dan kenangan indah terukir abadi.
Sungguh, perasaan ini begitu manusiawi, bahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) pun mengungkapkan betapa mendalamnya cinta beliau kepada Kota Mekkah, Tanah Suci yang penuh berkah.
Saat terpaksa meninggalkan Mekkah karena diusir kaum Quraisy Rasulullah sAW menoleh ke belakang dengan tatapan penuh kerinduan, seolah tak ingin berpisah dengan kota yang telah menjadi saksi bisu perjuangannya sambil berkata
وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ
“Demi Allah. Engkau adalah sebaik-baik bumi, dan bumi Allah yang paling dicintai-Nya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (meninggalkanmu).“ (HR Tirmizi: 3925).
Ungkapan ini menjadi bukti nyata betapa mendalamnya kasih sayang Rasulullah SAW kepada Mekah, kota suci yang dipilih Allah sebagai tempat kelahiran dan pusat ibadah umat Islam.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta