Ia juga menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur dalam persiapan WRC. Pemerintah, melalui Kemenpora dan IMI, berkomitmen untuk memenuhi semua standar yang ditetapkan oleh WRC Promoter.
"Fasilitas pendukung seperti akomodasi, pusat media, dan area publik untuk penonton akan diperhatikan agar memberikan kenyamanan sekaligus meningkatkan sektor pariwisata lokal," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Goes to WRC, Musa Rajekshah, menyatakan optimisme terkait langkah-langkah yang telah diambil. Ia menegaskan bahwa penandatanganan ini merupakan langkah maju menuju kejuaraan dunia yang diharapkan dapat merangsang dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah di semua tingkatan.
"Alhamdulillah, walaupun belum seluruhnya, tapi paling tidak perjuangan, angan-angan, cita-cita kita untuk mendatangkan kembali kejuaraan dunia, sudah mulai satu langkah kelihatan progres nyatanya karena sudah ada tandatangan antara Menpora bersama Presiden Event Organizer Pelaksana WRC, bersama Ketua IMI, dan LPDUK yang tadi dari pelaksanaan event-event internasional di Menpora," ucap Ijeck sapaan akrab Musa Rajeckshah.
Ia optimistis bahwa penyelenggaraan WRC 2026 akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumatera Utara. "Kami sangat antusias menyambut WRC 2026 di Sumatera Utara. Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan kesuksesan acara ini," tandas Ijeck.
Dengan terjalinnya kerjasama ini, diharapkan WRC 2026 di Indonesia tidak hanya menjadi ajang balap yang menarik, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia di pentas internasional.
Editor : Odi Siregar