MEDAN, iNewsMedan.id – Dalam apel perdana 2025, Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Dr. Agustinus Panjaitan, mengingatkan seluruh personel untuk tetap bersiap menghadapi potensi puncak arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diprediksi terjadi minggu ini.
“Kita harus memastikan mobilitas masyarakat pada masa arus balik lancar dan memastikan ketersediaan moda angkutan. Antisipasi puncak arus balik minggu ini, terus bangun koordinasi yang baik dengan instansi terkait” ujar Agustinus di Medan, Jumat (3/1/2025).
Berdasarkan data Posko Induk Monitoring di Command Center Room Kantor Dishubsu, tercatat pergerakan penumpang dan moda angkutan selama masa Nataru 2024/2025 mulai dari H-7 (18 Desember 2024) sampai H+7 (1 Januari 2025), menunjukkan peningkatan signifikan di beberapa moda transportasi.
Lonjakan Penumpang Pesawat Warnai Libur Nataru di Sumut
Moda transportasi udara menjadi salah satu pilihan utama masyarakat selama libur Nataru 2024/2025 di Sumut. Sebanyak 363.506 penumpang tercatat bepergian menggunakan pesawat, naik 11,79% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut dilayani oleh 2.613 penerbangan, menunjukkan tingginya aktivitas di bandara wilayah Sumut.
Dua puncak pergerakan penumpang pesawat terjadi pada:
H-3 Natal: Sebanyak 26.384 penumpang memadati penerbangan untuk mudik dan liburan.
H+4 Tahun Baru: Sebanyak 25.304 penumpang kembali dari liburan, menandai arus balik yang padat.
Puncak Arus Balik Nataru 2025. (Foto: Istimewa)
Jumlah Penumpang Bus Menurun Selama Libur Nataru di Sumut
Berbeda dengan moda angkutan udara, jumlah penumpang bus justru menurun selama libur Nataru di Sumut dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 4.541 unit bus tercatat beroperasi, turun 1,19%, dengan total penumpang 58.756 orang. Jumlah penumpang menurun signifikan sebesar 22,64%.
Meski demikian, dua puncak pergerakan tetap terjadi:
- Empat hari sebelum Natal (H-4): Sebanyak 5.909 orang menggunakan layanan bus.
- Tiga hari setelah Tahun Baru (H+3): Sebanyak 5.494 orang tercatat bepergian.
Penurunan ini mungkin disebabkan oleh preferensi masyarakat yang beralih ke moda transportasi lain seperti kereta api atau kendaraan pribadi. Namun, layanan bus tetap menjadi pilihan penting bagi masyarakat yang bepergian ke daerah-daerah tertentu.
Editor : Chris