"Kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait kondisi tanah di lokasi longsor," ujarnya.
Bagi kendaraan ringan, pemerintah telah menyiapkan jalur alternatif. Selain itu, posko siaga juga telah didirikan untuk membantu mengatur lalu lintas dan memberikan informasi terkini kepada pengguna jalan.
Untuk diketahui bahwa longsor di Sembahe memakan korban jiwa sebanyak 10 orang dan 23 orang luka-luka. Berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, dan Kementerian PUPR, terus bekerja sama untuk membantu para korban dan memulihkan kondisi jalan.
Dengan dibukanya kembali jalur Medan-Berastagi, masyarakat diharapkan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Semua pengguna jalan diminta untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas.
Editor : Jafar Sembiring