MEDAN, iNewsMedan.id – Kota Medan dikepung banjir pada hari pencoblosan Pilkada serentak 2024. Curah hujan tinggi yang mengguyur sejak Selasa malam (26/11) hingga Rabu pagi (27/11) menyebabkan meluapnya air sungai dan menggenangi berbagai wilayah, termasuk kawasan Medan Johor, Sunggal, dan Medan Helvetia.
Banjir merendam ratusan rumah warga, akses jalan, dan fasilitas umum, bahkan memengaruhi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, sebanyak 21 dari total 47 Tempat Pemungutan Suara (TPS) terkena banjir, membuat aktivitas pencoblosan di lokasi tersebut terhambat.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tanjung Gusta, Ridho Hartati Naibaho, menyatakan logistik pemilu yang tersimpan di lantai dua Kantor Lurah aman, namun belum dapat didistribusikan karena akses jalan terputus oleh banjir.
"Kondisi banjir menghalangi mobil distribusi logistik menuju 21 TPS di Lingkungan 1 hingga 3. Kami masih menunggu kondisi jalan membaik untuk mengirim logistik," ujar Ridho.
Di beberapa lokasi, TPS bahkan terendam banjir hingga setinggi lutut hingga paha orang dewasa. Beberapa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) belum bisa hadir karena rumah mereka turut kebanjiran.
"Kami belum bisa memulai pencoblosan karena lokasi TPS dan akses jalan banjir. Anggota KPPS kami juga masih terjebak di rumah masing-masing,"ucap Ketua KPPS 07 Lingkungan 1, Raja Hasibuan.
Sementara itu, di daerah yang tidak terdampak banjir, proses pencoblosan tetap berlangsung meski dengan sejumlah penyesuaian.
Banjir juga memaksa warga di beberapa kawasan meminta evakuasi karena ketinggian air terus meningkat. "Bagaimana mau mencoblos bang, rumah kami aja masih kebanjiran,"ucap salah seorang warga Medan Johor.
Editor : Ismail