Kisah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Menangis Usai Bertanya kepada Seorang Jamaah

MEDAN, iNewsMedan.id - Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin adalah salah satu ulama besar Islam yang sangat berpengaruh, terutama di dunia Sunni. Beliau dikenal luas sebagai seorang ahli fikih, mufassir Alquran, dan ulama hadis.

Syaikh Utsaimin sangat dihormati dan dijuluki sebagai "Mufti Agung" oleh banyak orang. Fatwa-fatwanya menjadi rujukan bagi banyak umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga

Bingung Bedakan Mahram dan Non-Mahrammu, Kenali Siapa Saja Mereka di Sini

Syaikh Utsaimin memulai pendidikan agama sejak dini dengan belajar Al-Qur'an kepada kakeknya. Beliau kemudian melanjutkan studi di berbagai bidang ilmu agama, seperti fikih, hadis, tafsir, dan ushul fiqh.

Beliau menghasilkan banyak karya tulis dalam berbagai bidang ilmu agama, seperti tafsir Al-Qur'an, kitab fikih, dan kitab hadis. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain Tafsir Ayat al-Ahkam dan Syarh Umdatul Ahkam.

Ada kisah menarik dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin saat memberi kajian ilmu di majlis.Suatu hari di majlis syaikh Solih al-'Utsaimin, ada seorang lelaki yang terlihat tidak memahami apa yang disampaikan oleh syaikh

Baca Juga

Burung Beo Ini Fasih Ucapkan Kalimat Tauhid, Lantas Mengapa Syaikh Ini Menangisi Kematiannya

Maka beliau bertanya kepada lelaki tersebut " wahai fulan, apakah engkau faham apa yang saya sampaikan?"

lelaki itu menjawab "Tidak wahai syaikh"

Syaikh kembali bertanya "Lalu untuk apa kau hadir di majlis ini?"

Baca Juga

Apakah Cicilan Kredit 0% Bunga Masih Ada Riba di dalamnya, Waspada Jebakan Batil yang Terselubung

Lelaki itu menjawab "Karena Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:

"Mereka (Para penuntut ilmu) adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang duduk bersama mereka"

Syaikh 'Utsaimin pun menangis

Baca Juga

Tiga Perkara Akan Berbalik kepada Pelakunya, Ingkar Janji Sering Dianggap Sepele 

Kemudian beliau berkata "kita datang untuk mengajarkannya, namun dia yang mengajarkan kita"

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta