HUMBAHAS, iNewsMedan.id - Calon Bupati Humbang Hasundutan nomor urut 2, Hendri Tumbur Simamora dan Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution, optimistis akan mampu membawa kopi Lintong kembali ke masa kejayaan.
Hal ini terungkap saat Hendri dan Bobby mengunjungi pusat pengolahan kopi Lintong di Desa Sigumpar, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat, (8/11/2024) sore.
Dalam kesempatan itu, Hendri mendampingi Bobby meninjau gudang dan pabrik pengolahan kopi Lontong sambil mendengarkan aspirasi petani kopi.
"Kita lihat pentingnya sistem pendukung yang kuat untuk mengembangkan kopi Lintong secara maksimal dari hulu ke hilir dengan supporting sistem," ujar Bobby.
Bobby juga mengatakan, kopi Lintong pernah jaya hinggga mendunia dan memiliki sejarah panjang.
"Kita punya kopi unggul dan telah mendunia. Dulu pernah jaya dan kita akan kembalikan masa jaya itu. Tentu harus berkolaborasi antara pemerintah dengan petani kopi," tambah Bobby.
Senada, Hendri Tumbur Simamora mengatakan, tantangan terberat yang dihadapi petani kopi adalah pasca panen. Untuk itu, pemerintah dan para petani saling dukung untuk menemukan solusi terbaik, agar kualitas kopi Lintong tetap terjaga, baik dari sisi cita rasa maupun menjaga stabilitas harga.
"Tantangan utama petani kopi Lintong terletak pada tahap pasca panen. Dengan kehadiran Pak Bobby sebagai bagian dari pemerintahan di Sumut nantinya, kita berharap janji Beliau untuk memfasilitasi peralatan yang sangat dibutuhkan dapat terwujud," ujar Hendri.
Hendri juga yakin, kolabkrasi pemerintah bersama petani kopi dapat mengembalikan kejayaan kopi Lintong sekaligus menjadikannya sebagai ikon kebanggaan daerah.
"Tidak hanya bicara soal cita rasa, kopi Lintong juga dapat memberikan nilai tambah bagi petani dengan mengemas ekowisata bagi para pelajar bahkan bagi turis mancanegara," saran Hendri.
Cerita menarik tentang kopi Lintong bisa menjadi produk wisata yang menggugah, yang tidak hanya melibatkan petani, tetapi juga melibatkan dunia pendidikan, terutama bagi anak sekolah.
"Harapan kita, pemerintah bisa membantu menyediakan peralatan pengolahan kopi yang lebih baik, efeknya akan sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi petani kopi dan masyarakat di Humbang Hasundutan," sebut Hendri.
Sementara pengusaha kopi Humbang Hasundutan, Bitner Hutasoit mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan nilai ekonomi kopi, tidak hanya untuk kebutuhan minuman, namun menciptakan produk lain dari olahan biji kopi seperti tepung kopi, aromaterapy dan pewangi kue.
"Sayangnya, ada pembatasan aturan yang ditetapkan negara ekspor. Ini juga menjadi tantangan," sebut Hutasoit.
Beberapa negara tujuan ekspor membatasi jenis produk yang diterima, bahkan aturan ketat terhadap kopi yang sudah melalui proses roasting (pemanggangan).
"Meskipun ada permintaan untuk produk kopi Lintong, hambatan regulasi ini menjadi kendala bagi petani dan pengusaha lokal," tambahnya.
Salah satu solusi adalah pengolah kopi menjadi bubuk kopi atau produk turunannya yang lebih mudah dipasarkan di dalam negeri.
Oleh karena itu, Hutasoit berharap pemerintah dapat memasilitasi petani dan pengusaha kopi agar dapat menghasilkan produk kopi dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Bitner Hutasoit juga telah melakukan banyak upaya untuk mengembangkan kopi Lintong, bahkan tidak hanya di daerah Lintongnihuta, namun juga ke sejumlah daerah di luar Humbang Hasundutan.
Pria separuh baya ini juga getol mengenalan kopi Lintong ke dunia luar, meskipun dalam beberapa kasus, kopi dari berbagai daerah lain seperti Karo, Mandailing, dan Simalungun sering kali dicampur dan dijual dengan label "kopi Lintong" untuk meningkatkan harga jualnya.
"Kami berharap penuh kepada Hendri Tumbur Simamora jika terpilih menjadi Bupati agar mendukung sektor kopi, agar kopi Lintong bisa menjadi produk unggulan yang tidak hanya menambah pendapatan petani, tetapi juga meningkatkan perekonomian daerah," tutup Bitner.
Editor : Odi Siregar