Kolaborasi dari setiap unsur di tingkat kecamatan dan kelurahan, lanjutnya, dapat mendorong program bank sampah dan pengelolaan sampah organik untuk kompos yang sangat bermanfaat bagi lingkungan.
Kabag Sumber Daya Alam Setdako Medan, Mulia Rahmat Nasution, mengatakan bahwa sampah merupakan salah satu permasalahan yang tidak dapat dihindari dengan adanya penduduk. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan aktifitas penduduk yang berarti juga dapat meningkatkan jumlah timbulan sampah.
Dia mengatakan, hal ini disebabkan karena banyaknya sumber sampah yang bermunculan seperti di perumahan, tempat wisata, dan fasilitas umum lainnya yang dapat menyebabkan volume sampah bertambah.
Sistem pengelolaan sampah yang baik sangat diperlukan. Dia menambahkan, terbatasnya tempat pembuangan sampah dan masih mengandalkan lahan kosong tempat pembuangan sampahnya dan TPS disana masih kurang baik serta kondisi atau tanpa pemilahan, sehingga masyarakat yang membuang sampahnya belum dapat melakukan pemilahan untuk berbagai sampah organik dan anorganik, dan masih mengikuti kebiasaan membuang sampah di sungai dan membuang sampahnya di lahan kosong.
“Dan kebutuhan sarana dan prasarana masih kurang baik, Maka dari itu perlu di optimalkan pengelolaan sampah yang baik dan efektif,” ujarnya.
“Yang perlu di lakukan penanganan secara komprehensif dan terpadu. Pengolahan sampah secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku Masyarakat,” ucapnya.
“Kesimpulan dari kegiatan ini kita berharap system pengelolaan sampah bisa lebih baik dan efektif terlebih di kota medan, dengan saling berkolaborasi antara pemerintah, dalam hal ini kecamatan sebagai pelimpahan kewenangan pengelolaan sampah dan peranan bank sampah di Kota Medan. Dia mengatakan, tujuan kegiatan agar mengurangi sampah yang masuk ke TPA sendiri sudah terlalu besar timbunan sampah," tandasnya.
Editor : Odi Siregar