MEDAN, iNewsMedan.id - Saat ajal menjelang, sang Nabi Ulul Azmi, Nabi Musa alaihissalam, dihampiri Malaikat Maut yang tak terelakkan.
Dalam kekagetan, beliau menampar dan memukul malaikat pencabut nyawa itu hingga mengenai matanya sampai terlepas. Islam mengisahkan akhirnya malaikat tersebut kembali menghadap Allah, lalu mengadu kepada-Nya.
“Sesungguhnya Engkau telah mengutus hamba kepada seseorang yang belum ingin meninggal, dan dia telah memukul mataku."
Allah kemudian menyembuhkan mata malaikat itu dan memerintahkannya kembali kepada Nabi Musa. Allah berpesan, "Katakan padanya, 'Jika kamu ingin hidup lebih lama, letakkan tanganmu di bulu sapi. Setiap helai bulu yang tertutupi tanganmu akan menambah satu tahun umurmu.'"
Malaikat itu pun menyampaikan pesan Allah tersebut kepada Nabi Musa. Setelah mendengar syarat tersebut, Nabi Musa bertanya, "Lalu apa yang terjadi setelahnya?"
Malaikat itu menjawab tegas, "Setelah itu, engkau akan meninggal dunia." Mendengar jawaban itu, Nabi Musa memohon kepada Allah, "Ya Allah, jika Engkau berkenan, wafatkanlah saya sekarang juga di tempat yang suci dan penuh dengan batu kerikil."
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengatakan, "Demi Allah, kalau sekiranya saya berada di sisinya, tentu akan saya beritahu kalian kuburannya yang berada di sisi jalan di tumpukan bukit berpasir yang berwarna merah."(Hadis Shahih. HR Bukhari dan Muslim)
Namun, takdir Allah telah ditetapkan. Musa diberi pilihan untuk memanjangkan usia, namun beliau memilih mengakhiri hidupnya di tempat yang suci.
Kisah ini mengutip dari buku " Kisah Teladan Dalam Hadits" karya Abu Ishaq Al-Huwaini pada Selasa (01/10/2024).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta