Medan Utara, tambahnya, memiliki banyak potensi yang bisa dimaksimalkan. Seperti hasil laut dan pariwisata. "Misalnya Danau Siombak, kenapa tidak memberikan kontribusi? Karena itu orang-orang dari Selatan harus berwisata akhir pekan kesana, harus berbelanja ikan disana. Sehingga perputaran uang itu terjadi," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Yasyir Ridho mengatakan Pemko Medan harus memperbaiki infrastruktur seperti jalan dan transportasi umum.
"Trasnportasi dan jalan harus baik dan diperbaiki jika ada yang rusak, agar masyarakat Selatan mau ke Utara. Masalah Rob juga harus ada solusi. Jangan orang Selatan datang tapi air lagi naik. Inilah yang harus diperbaiki,ada pemerataan di Selatan dan Utara," tandasnya.
Sementara itu, Badan Kemasyarakatan Masyarakat Adat Deli (BKMAD), Tengku Aril Taufik, mengatakan program dan gagasan yang tertuang dalam visi dan misi HIRO sangat pro dengan masyarakat di Kota Medan, terutama kalangan bawah.
"Butuh sumber daya manusia dan pengelolaan daripada sumber daya alam dan penataan dari semua aspek. Karena disana daerah pinggiran, masih ada nelayan, tapi bagaimana nelayan bisa mapan, sementara pulang tanpa membawa hasil," ujar Aril Taufik.
Untuk menata Medan Utara, Aril Taufik meminta agar dilakukan pemetaan yang betul-betul akurat. Sehingga, kelompok seperti nelayan dan pertanian bisa tetap memiliki pendapatan.
"Pemetaan pembangunan dari sisi nelayan dan petani harus betul-betul dilakukan hingga tetap ada pertanian dan menjadi sumber pendapatan petani," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar