MEDAN, iNewsMedan.id – Tangannya bergetar ketika memegang mikrofon. Dengan sedikit terisak penuh rasa haru, ucapan syukur dan terimakasih disampaikan Ibu Dermawan orangtua dari mahasiswa Universitas Satya Terra Bhinneka (ST Bhinneka) Sahara Adinda. Sesekali tangannya pun menyeka air mata yang jatuh ke pipi.
“Kalau boleh saya sungkem, saya sungkem sekarang ke Bapak (Sofyan Tan). Berulang kali saya sujud syukur berdoa pada Allah, doakan Bapak sehat dan panjang umur,” ujar Ibu Dermawan dengan suara bergetar saat memberikan testimoni dalam acara Ramah Tamah Orangtua Penerima KIP Kuliah di Universitas ST Bhinneka Jalan Sunggal, Gg Bakul, Medan, Rabu (11/9).
Tidak pernah terpikir olehnya, anak mereka bisa mengecap pendidikan tinggi di Universitas ST Bhinneka. Bahkan bermimpi pun tak berani. Bagi keluarga miskin seperti dirinya, dapat menguliahkan anaknya dengan biaya gratis seperti keajaiban yang terwujud nyata.
“Suami saya kerja serabutan, uang sekolah saja sebelumnya sering nunggak meskipun sudah diberi keringanan. Saya sangat terharu Bapak sangat peduli kepada anak-anak kami untuk bisa tamat sekolah dan kuliah gratis,” katanya.
Rasa haru juga disampaikan Ibu Surlinda orangtua dari mahasiswa Universitas ST Bhinneka Aditya. Dia mengungkapkan sejak terkena kanker panyudara kehidupan ekonomi keluarga jatuh digaris kemiskinan. Keluarganya selalu dihina dan dianggap sepele. Banyak yang mengira bahwa anaknya tidak akan mampu berkuliah.
Ternyata anggapan itu salah. Melalui tangan Sofyan Tan, anaknya bisa kuliah dengan beasiswa. Sanking senangnya mendengar kabar kelulusan anaknya untuk dapat berkuliah di Universitas ST Bhinneka, dia dengan bangga bercerita ke semua orang, tetangga dan saudara bahwa anaknya bisa kuliah di universitas. Karena bagi keluarga miskin seperti dirinya, mendapat beasiswa kuliah gratis adalah hadiah terbesar yang pernah diterima sepanjang hidupnya.
“Ini untuk semua anak-anak kita, mereka harus ikuti jejak Pak Sofyan Tan yang selalu membantu orang susah untuk berkuliah,” ujarnya.
Ibu Ica salah satu orangtua mahasiswa yang ikut memberikan testimoni menyampaikan bahwa pertama kali bertemu Sofyan Tan beberapa tahun lalu saat pertemuan di Batangkuis, Deliserdang. Ketika itu ditanyakan siapa yang ingin anaknya kuliah gratis. Dirinya langsung berdiri angkat tangan dan langsung disalam Sofyan Tan sambil menyebutkan bahwa dia akan menguliahkan anaknya sampai selesai.
Mendengar itu dirinya gemetaran hampir pingsan. Karena selama ini dalam bayangannya biaya kuliah itu tinggi dan anaknya tidak akan mampu dikuliahkannya. Namun ternyata apa yang disampaikan terwujud nyata. Sofyan Tan tidak sekedar janji, tapi juga berjuang mewujudkan keluarga miskin untuk dapat kuliah gratis.
“Saya juga ucapkan terimakasih ke tim Pak Sofyan yang selama ini ikut membantu, ada Bang Jusuf Ginting, Ibu Fince, Ibu Lisna, Pak Tamba dan Bu Maya,” ucapnya.
Testimoni yang sama diungkapkan oleh orangtua siswa lainnya yakni Rafles Hutajulu, Stefani br Sihotang dan Diana br Limbong. Mereka terharu bisa bertemu langsung dengan orang yang telah mewujudkan mimpi anak-anaknya untuk berkuliah di universitas.
Di hadapan ribuan orangtua mahasiswa penerima KIP Kuliah, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan menyampaikan hari ini ribuan orangtua yang hidup susah secara perekonomian harus bangga bisa menguliahkan anaknya di perguruan tinggi. Sebab, bapak ibu pasti sudah sering dicibir orang bahwa orang miskin tidak akan mampu kuliah.
“Bapak Ibu kalau ke pasar sekarang sudah bangga. Kalau ditanya anaknya tamat sekolah kemana, jawab dengan bangga anak saya sudah jadi mahasiswa. Karena Bapak Ibu pasti sering dibilang tetangga dan orang terdekat, sadar diri orang miskin nggak mungkin bisa kuliah,” ujar Sofyan Tan disambut tepuk tangan yang panjang.
Sofyan Tan menyampaikan mengapa dirinya membantu orang miskin untuk kuliah gratis. Padahal tidak kenal dengan orang-orang yang dibantu. Itu semua ditegaskannya sudah menjadi tekad bahwa dirinya harus bisa mewujudkan mimpi orang miskin untuk mengubah nasib keluarganya. Satu-satunya jalan untuk mengubah nasib kemiskinan hanya dengan menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi. Melalui anak-anak yang berkuliah tersebut suatu saat setelah berprestasi dan berhasil, secara perlahan akan mengangkat harkat dan martabat keluarga dari jurang kemiskinan.
Sofyan Tan meminta agar seluruh orangtua mahasiswa berjanji agar tetap menjaga dan memotivasi anak-anaknya bisa belajar yang tekun, berprestasi dan menyelesaikan kuliahnya. Lalu meminta agar mendoakan dan menyampaikan ke anak-anaknya, jika sudah berhasil nanti, ikuti jejak Sofyan Tan dalam menolong orang miskin. Selanjutnya, berjanjilah bahwa dalam membantu nanti, tidak memandang suku, agama, ras dan antargolongan. Bantulah orang miskin karena penderitaannya.
Editor : Ismail