MEDAN, iNewsMedan.id - Pembenci adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang memiliki perasaan tidak suka, benci, atau permusuhan yang kuat terhadap orang lain, kelompok, ide, atau hal tertentu. Biasanya, perasaan ini didasari oleh perbedaan pendapat, pandangan, atau pengalaman.
Nah daripada berteriak dan memaki dengan rasa benci, lebih baik diam jangan memberi respons dan biarkan saja. Orang yang dibenci takkan sedih, tapi yang membenci akan kehilangan kebahagiaan.
Ustaz Ady Kurniawan Al Asyrofi dalam pesannya beberapa waktu lalu mengatakan, sebaiknya mengalah dan jangan meladeni untuk berdebat (walaupun nanti akan dikira akan kalah) bukanlah kalah yang sesungguhnya.
Mengalah untuk menang, mundur selangkah (mengambil kuda-kuda) untuk melompat jauh ke depan. itulah kemenangan bagi mereka yang berjiwa besar menghidari debat yang tidak berguna. Oleh karena itu mengalah dan meninggalkan perdebatan, pahalanya sangat besar.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.”[Kitab Shahih at-Targib wat Tarhib, jilid 1, no. 138]
Berdebat dengan pembenci ibarat membawa air ke laut. Seberapa banyak air yang kita tuangkan, laut takkan pernah penuh. Lebih baik kita alihkan perhatian kita pada hal-hal yang lebih bermanfaat.
Allah SWT mengajarkan umat Islam untuk menahan amarah dan memaafkan. Menjauhi perdebatan yang tidak bermanfaat adalah bentuk ketaatan kepada-Nya."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta