MEDAN, iNewsMedan.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) telah menerima berkas pencalonan dari pasangan bakal calon (Bacalon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yakni pasangan Bobby Nasution-H Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Kedua pasangan calon ini siap berkompetisi pada Pilgub Sumut 2024 yang sebentar lagi akan berlangsung.
Bobby Nasution dan H Surya saat mendaftar diri ke Kantor KPU Sumut, Rabu (28/8/2024) siang, seluruh ketua dan sekretaris parpol tingkat provinsi Sumut yang mengusung mereka ikut mendampingi sang menantu Presiden RI, Joko Widodo.
Usai mendaftar, Bobby Nasution kepada wartawan, mengklaim parpol pengusung dirinya bersama Surya sangat solid untuk meraih kemenangan di Pilkada Sumut tahun 2024.
"Solid saya rasa, saya rasa disini bukan tentang personal yang tadi saya sampaikan, tentang gagasan semua partai politik yang ada disini. Bukan tentang saya dan pak Surya, bukan tentang apa yang dirasakan selama ini, kepada kita semua apa, yang dirasakan peran dari Pemerintah Provinsi, harapannya yang diberikan kepada kami," jelas suami Kahiyang Ayu itu.
Bobby juga menyebutkan persoalan kesehatan, khususnya berobat cukup pakai KTP. "Ada beberapa yang sudah kami hitung-hitung dan lihat-lihat, ini harusnya masyarakat Sumatera Utara kalau serius saja dalam jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam waktu 3 tahun bisa membuat seluruh masyarakat Sumut berobat pakai KTP," ungkapnya.
Disinggung tentang kinerja selama ini memimpin Kota Medan, menantu Jokowi itu mengatakan seorang pemimpin harus menyelesaikan persoalan dan paham tentang persoalan yang ada.
"Namanya kerja ya harus ke lokasi, kalau ke gorong-gorong ya masuk ke gorong-gorong. Kalau kerjanya ke lokasi banjir, ya masuk ke lokasi banjir, gitu juga lokasinya ke sungai masuk ke sungai. Namanya menyelesaikan persoalan itu harus dilihat dan untuk menyelesaikan persoalan tidak hanya di ruangan saja jadi harus dilihat sampai titik persoalan saja, jadi bukan siapa mirip siapa, cara kerja yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin Saya rasa harus turun sampai ke bawah dan melihat persoalan," terangnya.
"Kalau jijik masuk gorong-gorong yah gawat. Semua pemimpin pengen menyelesaikan permasalahannya karena kita diajarkan menjadi pemimpin harus menyelesaikan permasalahannya dan tahu persolan," jelas Bobby.
Editor : Odi Siregar