Diduga Diburu, Penyu Hijau Berbobot Lebih Kurang 50 Kg Ditemukan KKP2B Mati di Pantai Bandang

TAPTENG, iNews.id - Seekor Penyu Hijau berbobot lebih kurang 50 Kg ditemukan mati mengambang di perairan Pantai Bandang, Desa Rawa Makmur, Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Satwa dilindungi itu diduga mati karena diburu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Kelompok Konservasi Penyu Pantai Bandang (KKP2B) yang merupakan dampingan Yayasan Menjaga Pantai Barat (Yamantab) yang melihat bangkai Penyu tersebut langsung mengevakuasinya.
Bidang Monitoring KKP2B, Ronaldo Simare-mare mengatakan, bangkai Penyu itu ditemukan berjarak 200 meter dari Pusat Konservasi KKP2B.
"Minggu (27/2/2022) malam kita dapat informasi ada Penyu mengambang di laut berjarak satu kilometer dari Pusat Konservasi, karena sudah malam, kita putuskan melakukan pencarian di siang hari (Senin, 28/2/2022) dan akhirnya berhasil menemukan bangkai itu," kata Ronal, Selasa (1/3/2022).
Pada saat ditemukan, kata Ronal kondisi Penyu sudah membusuk dengan bagian Karapas atas terbelah, kepala pecah dan kedua tungkai belakang nyaris terlepas.
"Identifikasi yang kita lakukan, kita duga Penyu mengalami kekerasan, praduganya sengaja dibunuh dan karapasnya dibelah menggunakan alat tajam, terlihat belahan di karapas rapi, ya seperti terkena parang," jelas Ronal.
Sementara itu, Jasman J Mendrofa selaku bidang SDM KKP2B menuturkan usai ditemukan dan diidentifikasi, Penyu itu berjenis Penyu Hijau dan diduga berjenis kelamin jantan.
"Perkiraan bobot sekitar 40 ke 50 kilogram, panjang 51 centimeter," terangnya.
Usai dilakukan identifikasi dan pencatatan sesuai form yang telah disiapkan, pihaknya melakukan evakuasi dan menguburkan bangkai tak jauh dari pusat konservasi.
"Bangkai kita tanam dan sudah kita beri penanda sesuai SOP yang kita tetapkan," ucap Jasman.
Bendahara Yamantab Dian Iradhani Pribadi mengatakan, atas temuan tersebut pihaknya mengimbau agar tak lagi terjadi kekerasan terhadap mamalia dilindungi itu.
"Perairan Tapteng kan memang menjadi habitat Penyu, dimana saja, kapan saja, tanpa diduga bisa bertemu dengan Penyu," kata Dian.
Karena itu, Dian menambahkan pihaknya berharap baik nelayan atau warga yang bertemu Penyu atau mengetahui keberadaan telur Penyu untuk tidak mengganggu, menangkap atau memperjualbelikannya.
"Karena keberadaan Penyu di Tapteng tentu menjadi aset berharga yang harus kita jaga dan rawat, itu juga visi besar hadirnya KKP2B yang kita dampingi bersama Desa Rawa Makmur. Kami mengajak ayo selamatkan penyu demi anak cucu," tandasnya.
Editor : Odi Siregar