MEDAN, iNewsMedan.id – Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan mengungkapkan pada 2025 mendatang, anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menciut jauh dibanding 2024. Karena itu akan banyak program yang sebelumnya sudah berjalan dengan baik, tidak dapat dilanjutkan tahun depan.
“Bimtek voice over ini sangat baik, udah dua kali jalan. Banyak peminatnya. Tapi jangan harap ada lagi tahun depan, karena anggarannya udah berkurang,”kata Sofyan Tan saat memberikan sambutan dan membuka acara Bimbingan Teknis Voice Over bagi Pelaku Industri Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf di Hotel Emerald Garden, Jalan KL. Yos Sudarso, Medan, Minggu (11/8).
Sofyan Tan mengatakan, anggaran Kemenparekraf/Baparekraf untuk 2025 hanya tinggal Rp1,7 triliun. Jauh turun dibanding tahun 2024 yakni Rp 3,2 triliun. Karena itu jika tahun ini banyak kegiatan bimtek dan festival di bawa ke Sumatera Utara, bisa jadi di 2025 program yang berguna untuk peningkatan potensi seni budaya dan industri kreatif tersebut sudah diganti dengan program makan siang gratis. Begitupun dia tetap optimis dan berharap ada penambahan anggaran untuk Kemenparekraf/Baparekraf. Agar program yang berjalan tetap berkelanjutan.
Tidak masuk akal menurutnya jika pemerintah menginginkan pariwisata ditargetkan menjadi sumber devisa utama namun anggaran yang diberikan minim sekali. Padahal pariwisata membutuhkan banyak even promosi dan bimtek bagi para pelaku penggiat seni budaya serta pelaku industri kreatif.
Sofyan Tan juga berharap bimtek voice over tidak berhenti di program Kemenfarekraf/Baparekraf, namun dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Pariwisata Kota Medan maupun Dinas Pariwisata Provinsi Sumut dengan menggelar berbagai lomba voice over dalam rangka promosi seni budaya dan pariwisata di daerah. “Bikin lomba voice over promosi potensi pariwisata. Agar para pelaku industri kreatif ini mendapat wadah untuk berkembang,” ujarnya.
Hadir dalam acara Ketua Tim Pokja Perpres Gim Kemenparekraf Donny Setiawan, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Medan Vianti Dewi Nasution, narasumber acara bimtek Saladdin Yudono dan peserta para pelaku industri ekonomi kreatif Sumatera Utara.
Ketua Tim Pokja Perpres GIM Kemenparekraf Donny Setiawan menyampaikan apresiasinya kepada dr Sofyan Tan yang sudah sering membawa program ekonomi kreatif di Kota Medan. Dia pun berharap dengan program bimtek voice over atau biasa dikenal dengan dubbing, para talenta yang ada di Sumatera Utara atau Medan khususnya tidak hanya menjadi jagoan kandang tapi juga bisa menjadi jawara tingkat nasional serta internasional.
Donny mengungkapkan voice over saat ini sudah mulai digandrungi banyak kalangan untuk dijadikan profesi. Karena professi ini tidak mengenal batas usia baik anak muda maupun yang sudah dewasa dan tua sekalipun tetap bisa melakukannya selama konsisten dan terus berlatih.
“Program voice over atau orang kenalnya dubbing, sudah masuk tahun ketiga. Setiap tahun antusiasmenya luar biasa , ribuan orang orang ikut mendaftar. Karena itu terus kita kasi bimtek pelatihan oleh dubber professional,” ungkapnya.
Editor : Ismail