Bisnis Semut Rangrang Menjerat Sugiyono Punya Utang Rp1,5 Triliun

“Saya tetap butuh tambahan waktu. Sebab, selama mengelola MSB, saya tidak menumpuk uang dan aset dalam jumlah besar. Tergantung nanti kesepakatannya seperti apa. Yang jelas sumber dananya riil dan nyata,” ujarnya dilansir Solopos.com, Rabu (28/4/2021).
Dalam pembayaran utang itu, Sugiyono mengandalkan keuntungan dari unit usaha jual beli sembako yang dikelola Komunitas Mitra Sejahtera (KMS).
Namun, usaha sembakonya itu pun sempat terpaksa ditutup sebagai imbas masalah hukum itu.
Tapi, KMS diaktifkan lagi setelah lebaran 2021.
“KMS ini merupakan wadah jual beli khusus member. Saat ini kami baru memiliki 153 member. Para member bisa belanja sembako di KMS dan mereka akan mendapatkan kembali uang mereka sebesar 3% setelah mereka sudah mengumpulkan 100 poin. Harga sembako kami tidak lebih mahal dari toko lain, tapi kekuatan kami ada di member,” jelasnya.
Lalu, para mitra bisnis semut rangrang Sugiyono kerap mengatakan, MSB memiliki pengaman kuat.
Salah satu pengaman yang dimaksud adalah koin crypto.
Namun, Sugiyono menjadikan koin crypto itu bukan sebagai pengaman utama.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta