get app
inews
Aa Text
Read Next : Seminar Kesehatan Forwakes: Menjelajahi Peningkatan Kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara

Kerja Sama AHF dan MedanPlus Tingkatkan Kualitas Hidup ODHIV di Sumatera Utara

Kamis, 25 Juli 2024 | 19:43 WIB
header img
Yayasan MedanPlus bersama AHF Indonesia mengadakan acara bertema "2 Juta Kehidupan dalam Perawatan" di Champion Cafe, Jalan Dr. Mansur, Medan, pada Kamis (25/7/2024). (iNewsMedan.id/Ismail)

Medan, iNewsMedan.id - Yayasan MedanPlus bersama AHF Indonesia mengadakan acara bertema "2 Juta Kehidupan dalam Perawatan" di Champion Cafe, Jalan Dr. Mansur, Medan, pada Kamis (25/7/2024). Acara ini bertujuan untuk menghargai dukungan berbagai pihak terhadap program kesehatan AHF Indonesia.

Country Program Manager AHF Indonesia, Asep Eka Nurhidayat, menyatakan bahwa AHF telah memberikan layanan kesehatan kepada 2 juta orang dengan HIV di 45 negara. "Ini adalah pencapaian monumental bagi AHF yang berhasil memberikan layanan kesehatan kepada 2 juta orang dengan HIV di seluruh dunia, mencakup 45 negara," ujar Asep.

Di Indonesia, AHF beroperasi di 7 provinsi dan 16 kabupaten/kota, bekerja sama dengan layanan kesehatan dan LSM lokal untuk memberikan dukungan finansial dan sosial bagi pasien, terutama mereka yang hidup dengan HIV. 

"Kami bekerja sama dengan layanan kesehatan dan LSM lokal untuk memberikan dukungan finansial kepada mitra kami, khususnya MedanPlus. Dukungan ini akan disalurkan kepada pasien yang membutuhkan, terutama mereka yang hidup dengan HIV," jelas Asep.

Di Sumatera Utara, AHF Indonesia bermitra dengan Rumah Sakit Pirngadi dan beberapa puskesmas, melayani sekitar 2000 pasien dengan HIV. "Setiap fasilitas kesehatan tersebut melayani sekitar 600 hingga 700 pasien dengan HIV, sehingga totalnya sekitar 2000 pasien di Sumatera Utara mendapatkan dukungan dari kami," lanjutnya.

Dukungan yang diberikan meliputi bantuan finansial untuk biaya registrasi BPJS Kesehatan, dukungan sosial, dan pendampingan psikososial. "Sejak beroperasi di Indonesia pada tahun 2016, AHF Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung hingga tahun 2026 dan berharap pemerintah tetap membutuhkan keberadaan AHF," tambah Asep.

Asep juga menekankan pentingnya dukungan sosial bagi orang dengan HIV. "Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan LSM lokal untuk memberikan pendampingan sosial dan psikososial. Di Medan, relawan kami memberikan motivasi, pelatihan capacity building, dan pendampingan agar orang dengan HIV dapat lebih berdaya guna," katanya. "Ke depan, kami berencana untuk mengembangkan program ke daerah lain sesuai arahan dari dinas kesehatan dan dinas sosial setempat. Hingga saat ini, kami telah mendukung lebih dari 17.000 pasien di Indonesia. Harapannya, jumlah orang dalam perawatan akan terus bertambah dan dukungan meluas ke seluruh Indonesia," tutup Asep.

Pendiri MedanPlus, Eban Totonta Kaban, mengucapkan terima kasih atas dukungan AHF dalam mencapai target nasional penanggulangan HIV, yaitu "3 Zero": zero infeksi baru, zero diskriminasi, dan zero kematian terkait AIDS. "Dengan program dari AHF, kualitas hidup orang dengan HIV (ODHIV) semakin meningkat. Program AHF disinergikan dengan target Indonesia, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam penanggulangan HIV," ungkap Eban.

"Kami telah bekerja sama dengan AHF selama lebih dari 4 tahun, melibatkan beberapa relawan dalam organisasi MedanPlus dan kelompok-kelompok dukungan di bawahnya, terutama di kota Medan. Dukungan dari AHF mencakup berbagai kegiatan yang mendukung pencapaian target MedanPlus dalam memberikan dukungan kepada ODHIV. Sebagian besar kegiatan ini didukung oleh AHF, seperti pertemuan rutin kelompok eksklusif untuk ODHIV maupun kelompok belajar dengan narasumber ahli yang memberikan penjelasan tentang bagaimana ODHIV bisa meneruskan kehidupan dengan sehat dan bertanggung jawab," tambahnya.

Eban juga menjelaskan adanya program dukungan dalam hal kegiatan pendampingan ke rumah-rumah untuk memastikan tidak adanya stigma di lingkungan keluarga. "Begitu juga dengan kegiatan pembelajaran, pelatihan, dan yang paling penting adalah kehadiran AHF yang memfasilitasi kami dalam bersinergi dengan stakeholder terutama pemerintah, dinas kesehatan, dinas sosial, dan Kementerian Kesehatan," jelasnya.

"Kami juga melakukan kegiatan edukasi pasangan, di mana selama pendampingan ODHIV, kami memotivasi mereka untuk memeriksakan pasangan seksualnya terkait dengan penularan HIV. Kami juga membantu ODHIV yang telah putus pengobatan untuk mengakses kembali pengobatan di layanan kesehatan," pungkas Eban.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut