Selain membantu dalam bidang pengetahuan, kata Satria bahwa Pertamina juga memberikan modal kepada UMK. Hingga saat ini, telah diberikan sekitar 7.000-an pinjaman modal kepada UMK di tingkat Regional, namun selektif dalam memberikannya.
"Kriteria UMK yang dipilih adalah UMK yang memiliki produk, rumah produksi, dan sudah memiliki pasar. Hal ini dilakukan agar UMK berkembang tidak hanya dari segi modal, tetapi juga pengetahuan dan koneksi dengan pasar," terang Satria.
Berdasarkan bidang produk, makanan dan kerajinan tangan adalah yang memiliki potensi paling besar dalam UMK. Di wilayah Sumbagut, olahan makanan seperti rendang yang dikemas, keripik, dan kopi merupakan potensi yang besar.
"Contohnya, terdapat UMK yang telah berhasil memproduksi keripik kulit ikan Patin dan berhasil mengikuti pameran serta menghubungkannya dengan pasar lokal maupun internasional," ungkap Satria.
Namun, Satria menuturkan bahwa masih terdapat kendala yang dihadapi oleh UMK, yakni komitmen dan bantuan dari pihak lain dalam membantu UMK berkembang.
Editor : Jafar Sembiring