MEDAN, iNewsMedan.id - Saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara (Sumut) beberapa hari lalu, Presiden Joko Widodo menghadapi dua kejadian yang tak menyenangkan. Mulai dari perampasan poster ibu-ibu yang diduga dilakukan oknum Paspampres di pasar hingga kematian seorang warga yang akan salat di Masjid Agung Rantauprapat.
Kisah tidak mengenakan ini dimulai ketika Presiden Jokowi mengunjungi pasar di Labuhanbatu pada Jumat (15/3/2024) lalu. Sejumlah ibu-ibu di pasar tersebut memasang poster dengan harapan agar Presiden melihat dan mendengar aspirasi mereka. Namun, poster tersebut dirampas oleh oknum yang diduga sebagai Paspampres, yang mengakibatkan geram dan protes dari ibu-ibu tersebut.
Kejadian kedua yang terjadi saat Jokowi akan menunaikan salat Jumat di Masjid Agung Rantauprapat. Salah seorang warga, Marhan Harahap, dikabarkan meninggal dunia setelah dihalangi oleh petugas saat hendak masuk ke masjid yang digunakan oleh Jokowi.
Marhan Harahap, yang tinggal di Jalan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, berusaha untuk menuju masjid guna menunaikan salat Jumat pada tanggal 15 Maret. Namun, ia dilarang oleh petugas untuk masuk ke masjid karena Presiden Jokowi sedang akan menggunakan masjid tersebut.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, terlihat Marhan Harahap berjalan menuju masjid dengan tenang. Namun, seorang petugas wanita mencoba mencegahnya. Meskipun berusaha meminta izin, Marhan terus melanjutkan perjalanan ke masjid.
Akhirnya, dua petugas TNI dan polisi menghadang Marhan Harahap, yang kemudian jatuh pingsan. Tubuhnya terkulai dan segera dibopong sementara Jokowi memasuki masjid.
Video ini menuai reaksi negatif dari netizen, dengan kecaman terhadap tindakan petugas keamanan yang dianggap berlebihan. Namun, ada juga netizen yang membela petugas, menyatakan bahwa mereka hanya menjalankan protokol keamanan.
Salah satu komentar netizen di Instagram medancyber_official dengan akun _***ra_*i* menuliskan komentar
Inna lillahi wa inna ilahi roo ji'uun..
seharusnya bapak itu jangan diberhentikan langkah nya kemasjid
tapi diarahkan dituntut kearah
kemasjid yg mana harus dilewati
khalayak umum
Sementara diakun X@sutanmangara ada netizen yang mengatakan bahwa petugas hanya melaksanakan protokol keamanan.
“Ya jgn salahin presiden nya lah, emang dia tau, dan petugas yg lain cuman jalanin protokol. Dan untuk bapa nya kalau emang beritanya bener MD turut berduka cita,” tulis akun @FerryCrlsSihnn.
Editor : Jafar Sembiring