MEDAN, iNewsMedan.id- Alween Ong, seorang wirausaha muda sukses yang kini mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Utara I, mengalami tantangan berat dalam perjalanan kampanyenya.
Baliho dan spanduk kampanye Alween Ong dihancurkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab di beberapa lokasi. Namun, Alween yang maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melihat hal ini sebagai tanda bahwa dirinya diperhitungkan dan menjadi sorotan dalam dunia politik.
Baliho kampanye Alween Ong memang tampak mencuri perhatian publik dengan desain yang unik, menarik, dan kekinian. Pose tangan yang membentuk Love bersama Anies menjadi daya tarik tersendiri.
Alween Ong juga menciptakan tagline #satukanhati #membangunnegeri pada balihonya, menunjukkan semangat dan visi yang diusungnya dalam dunia politik.
Sayangnya, sejumlah baliho yang dipasangnya di sejumlah lokasi dirusak orang tak dikenal. Seperti baliho yang terpasang di jalan Asrama Haji mengalami penggantian dengan baliho dari caleg partai lain.
Kejadian mencolok terjadi di kawasan Sudirman, di mana baliho Anies Alween Ong berdampingan dengan baliho Prabowo Gibran. Meski baliho Alween Ong menjadi target perusakan, baliho Prabowo Gibran tetap utuh.
Satu lagi insiden terjadi di Jalan Sisingamangaraja, di mana baliho Alween Ong pada malam hari dipasang kemudian keesokan harinya diganti dengan baliho dari partai lain.
Dalam menghadapi maraknya perusakan, penggantian, dan pencopotan APK miliknya, Alween Ong menegaskan bahwa hal ini justru semakin mempertegas posisinya dalam kancah politik.
"Tantangan ini bukan membuat saya gentar. Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa saya dianggap penting dan diperhitungkan," ujar Alween Ong dikonfirmasi, Rabu (17/1).
Bahkan, Alween Ong melihat tindakan tersebut sebagai pengakuan bahwa dirinya menjadi sorotan dan perlu diperhitungkan.
Respons Alween Ong terhadap peristiwa ini menunjukkan kematangan politiknya, di mana dia tidak terprovokasi dan tetap mengajak seluruh kawan awen untuk bersikap santun dan bijak.
Alween Ong menegaskan bahwa dalam politik, etika, kelapangan hati, dan kewarasan harus dijunjung tinggi. Sikap-sikap tersebut menjadi pilar utama dalam bersikap di tengah serangan dan perusakan yang mungkin terjadi dalam pesta demokrasi.
"Apa yang kita lakukan hari ini, pertanggungjawabannya di dunia dan akhirat," tandas Alween Ong, menegaskan pentingnya tanggung jawab moral sebagai politisi.
Editor : Ismail