MEDAN, iNewsMedan.id - Tim pengabdi dari dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian pada masyarakat USU (LPPM USU) melakukan kegiatan pengabdian di Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
Ketua kegiatan, Raju, STP, MSi didampingi anggota, yakni Saipul Bahri Daulay, STP, MSi dan Achwil Putra Munir, STP, MSi yang merupakan dosen Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Pertanian mengatakan, adapun kegiatan yang dilakukan berupa Aplikasi Mesin Cacah pada Produksi Pupuk Organik Cair (POC) dengan Bahan Limbah Batang Pisang untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Desa Paya Geli.
"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kelangkaan pupuk kimia di pasaran, sehingga mendorong petani untuk dapat membuat pupuk sendiri yang bersifat organik, salah satunya berbahan baku batang pisang. Batang pisang perlu dicacah terlebih dahulu sebelum difermentasi dengan air kelapa dan bantuan EM4 serta molases," kata Raju, Kamis (30/11/2023).
Dosen Pertanian USU Aplikasikan Mesin Cacah pada POC di Deliserdang. (Foto: Istimewa)
Raju menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan teknologi kepada kelompok tani pohon pisang untuk menggunakan alat mesin pertanian secara mekanis yaitu mesin cacah batang pisang.
Untuk metode yang dilaksanakan adalah ceramah dan praktek tentang bagaimana cara pengoperasian, perawatan serta pengelolaan mesin cacah agar dapat membantu memudahkan petani untuk mencacah batang pisang yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair.
Pada kegiatan tersebut, turut dihadiri Kepala Desa Paya Geli, Hardi Ismanto dan jajarannya, ketua kelompok tani Paya Geli Berkah, G Faisal dan anggota kelompok tani serta tokoh dan masyarakat Desa Paya Geli.
"Guna mengatasi kelangkaan pupuk kimia dapat menggunakan pupuk organik cair dengan beberapa keuntungan yaitu harga yang jauh lebih murah serta baik untuk lingkungan karena penggunaan pupuk kimia lambat laun akan mengakibatkan tanah menjadi rusak. Selain itu, turut memaparkan tentang cara perawatan mesin cacah, serta menghimbau peserta yang hadir untuk merawat mesin cacah dengan baik," jelas Raju.
Lebih lanjut, Raju menambahkan, selain dapat memperpanjang umur pakai mesin cacah tersebut, perawatan juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan karena mesin cacah dapat terhindar dari kerusakan yang berat.
"Besar harapan kami agar masyarakat mampu mengelola mesin cacah ini dengan baik," pungkas Raju.
Pada kesempatan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat di Desa Paya Geli juga menyerahkan bantuan berupa satu unit mesin cacah, drum, molases dan EM4 serta perangkat lainnya untuk memproduksi pupuk organik cair.
Editor : Odi Siregar