USU Ciptakan Bata Inovatif 'BIFA' untuk Mendukung Program Satu Juta Rumah Pemerintah

Selain itu lanjut Hilma, Fly ash, sebagai substitusi semen, tidak hanya mengurangi biaya bahan bangunan tetapi juga membantu mengurangi emisi gas karbon dioksida (CO2).
" Produk ini merupakan material hijau yang memanfaatkan bahan daur ulang, sesuai dengan prinsip sumber daya dan siklus material pada bangunan hijau," terang Hilma.
"Kelebihannya juga terletak pada kemudahan pemasangan, yang dapat mengurangi biaya konstruksi secara keseluruhan," imbuhnya lagi.
Tiga mahasiswa Teknik Sipil, Alwi Shihab, Randy Wu, dan Midian, turut membantu penelitian ini, menunjukkan keterlibatan mahasiswa yang menjadi indikator penting di perguruan tinggi.
Hilma mengungkapkan dengan prospek pasar yang besar, Bata Interlock Fly Ash diharapkan dapat mendukung percepatan program satu juta rumah pemerintah berkat pemasangan dinding yang cepat dan praktis.
"Tim peneliti berharap produk ini segera diproduksi dan dipasarkan secara luas untuk memberikan manfaat maksimal," pungkas Hilma.
Editor : Ismail