MEDAN, iNewsMedan.id- Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan menyiapkan sejumlah jaksa untuk Sentra Gakumdu Pemilu serta menyiapkan Posko Pemilu untuk mengantisipasi potensi masalah yang terjadi pada saat Pemilu.
Kepala Kejari Medan, Muttaqin Harahap, mengatakan hal ini sesuai dengan surat edaran dari pimpinan kejaksaan agung dan kejaksaan tinggi dalam rangka menyikapi Pemilu tahun 2024.
Dalam surat edaran tersebut, terdapat beberapa item yang mewajibkan mereka untuk meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara pemilu seperti Bawaslu, KPU, dan instansi terkait.
"Kejaksaan memiliki kewajiban untuk memitigasi kemungkinan persoalan yang muncul dalam pemilihan langsung. Oleh karena itu, Kejari Medan telah membentuk sentra Gakumdu yang melibatkan penuntut umum, penyelidik kepolisian, Bawaslu, dan juga telah membentuk Posko Pemilu," ucap Kajari Medan, Muttaqin saat silaturahmi dengan insan media, Jumat (10/11).
Untuk Sentra Gakumdu, Kejari Medan mengerahkan 7 orang jaksa. Mereka akan berkoordinasi dengan Bawaslu Medan dan kepolisian untuk menangani perkara Pemilu.
Selain itu, Kejari Medan juga telah menyiapkan 14 orang jaksa untuk Posko Pemilu di bawah naungan Intel Kejari Medan.
"Agar semua pemilih dapat memberikan suara mereka terlepas dari perbedaan pilihan politik dan memastikan bahwa pelaksanaan pemilu berjalan nyaman dan kondusif, Kejari Medan telah menyiapkan Sentra Gakumdu dan Posko Pemilu sebagai tempat pengaduan masyarakat terkait persoalan pemilu," terang Muttaqin.
Dalam menyikapi Pemilu ini, Muttaqin berharap agar pemilih dapat berlangsung secara damai, walaupun memiliki pilihan yang berbeda. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pemilu.
"Berbeda pilihan boleh, silahkan, tapi jangan sampai mengganggu kondusifitas masyarakat," ucap Muttaqin yang didampingi jajarannya.
Muttaqin menyatakan bahwa mereka akan tetap koordinasi dengan semua stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu langsung. Ia berharap agar masyarakat Medan dapat menyikapi pemilihan langsung ini dengan berpikir jernih.
"Saya juga mengharapkan media juga membantu, kita bersinergi. Intinya sih memberikan pemberitaan-pemberitaan yang sejuk dan tidak membuat pergesekan di masyarakat," pinta mantan Kajari Langkat itu.
Ketika ditanya tentang hal yang paling diwaspadai terkait Pemilu ini, Muttaqin menyebutkan bahwa kekhawatiran masyarakat dapat berkisar pada kemungkinan terjadinya kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS), pengarahan atau mobilisasi massa yang tidak semestinya.
Ia juga mengingatkan pentingnya penyelenggara pemilu memperhatikan hak-hak suara yang terabaikan, seperti yang berada di rutan atau mengalami disabilitas.
Terkait penggunaan media sosial, Muttaqin menekankan pentingnya penggunaan yang bijak. Ia berharap agar tidak ada penyebaran berita hoaks yang menyesatkan.
"Pokoknya kita siap lah bersinergi untuk mengantisipasi mana tahu ada (masalah)," pungkas Muttaqin.
Editor : Ismail