Gunakan Privilege Mahasiswa dengan Balutan Eksplorasi Ala Rafie Akbar

MEDAN, iNewsMedan.id - Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Banyak hal yang bisa kita coba dengan status mahasiswa ini. Mulai dari bidang akademik, kreatif, hingga gerakan. Sejalan dengan itu, motivasi dan minat yang kuat haruslah dimiliki untuk mampu mencoba banyak hal itu.

Adalah Muhammad Rafie Akbar, atau yang akrab disapa Rafie, merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menjalani kehidupan mahasiswanya dalam balutan “eksplorasi”. Hal ini bisa dilihat dari sosok Rafie yang berkuliah di tiga universitas sekaligus. Ketiga almamater yang ditempuh Rafie adalah bidang yang sama sekali berbeda, yaitu Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara (2020-ongoing), Pendidikan Agama Islam Universitas Pembangunan Panca Budi (2021-ongoing), dan Ilmu Komunikasi Politik Univeritas Terbuka (2022-ongoing). Juga, pada tahun ini, tepatnya pada Maret 2023, Rafie mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri, yaitu ke Universiti Teknologi MARA Malaysia.

Minat Rafie dalam bidang Pendidikan juga dibarengi dengan keaktifannya dalam bidang organisasi dan kegiatan volunteer, baik nasional mapun internasional. Daftar panjang pengalaman organisasi dimiliki oleh mahasiswa satu ini. Di antaranya adalah International Law Students Association Universitas Sumatera Utara (2023 – present), Idedukasi (2021 – present), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (HIMAPAI) Universitas Pembangunan Panca Budi (2022 – 2023), Inspirasi Cendekia Perguruan Panca Budi Medan (2019 – 2019), The Geography Club SMA Panca Budi Medan (2018 – 2020), OSIS SMA Panca Budi Medan (2017 – 2018)

Sama halnya dengan organisasi yang digelutinya, Rafie pun turut mengikuti beberapa volunteer di luar negeri, tepatnya saat pertukaran pelajar ke Malaysia. Volunteer tersebut adalah 3rd UiTM International Conference on Law & Society (July 2023), Windows to Hope: Exploring Refugees Communities (June 2023), Program Penanaman 500 Pokok Hari Alam Sekitar Sedunia 2023 (June 2023), UT MARA National Novice 2023 (May 2023), Pendampingan dan Penyuluhan Hukum Pembentukan Koperasi berbasis Mesjid untuk Mencapai Kemandirian Masyarakat di Lingkungan XIII Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan (August 2022), dan Participatory Assessment of Medan Refugees (May 2022).

Ia juga sering mengikuti lomba-lomba, baik itu di dalam provinsi, ke luar provinsi, dan ke luar negeri. Berbagai macam lomba kerap kali dimenangkannya. Di antaranya adalah medali emas pada lomba English Speech di Thailand pada tahun 2018. Kemudian salah satu yang terbaru adalah lomba debat nasional yang diadakan oleh UNNES.

Rafie yang haus akan rasa ingin tahu tidak berhenti sampai situ saja. Rafie juga aktif di bidang non-akademik. Rafie adalah seorang vokalis dari sebuah band lokal di Medan, yaitu 1080. Beberapa lagu yang dimiliki oleh Band 1080 ini ditulis langsung oleh Rafie. Adapun lagu-lagu yang ditulis Rafie untuk 1080 adalah Sudah Jatuh Cinta, Buanglah Kenangan pada Tempatnya, Daratan Angkasa, Senandika, Kesawan Kita Berdua, dan yang terakhir adalah Retrospeksi Medan yang sampai saat ini masih dalam proses produksi.

Selain itu, Rafie juga salah satu pendiri sebuah start-up bernama Idedukasi yang berdiri pada tahun 2021. Idedukasi adalah sebuah platform di mana orang-orang yang ingin menerbitkan sebuah artikel, dibebaskan untuk menuangkan ide-ide mereka di Idedukasi.

Hadirnya Idedukasi dan karya-karya music Rafie, tidak lepas dari hobinya dalam bidang kepenulisan. Anak muda berdarah minang ini sudah menulis dua karya. Karya tersebut berjudul “Negeri Tanpa Korupsi: Puisi Menolak Korupsi 7” yang terbit pada tahun 2019 dan karya tulis keduanya yaitu “Kaul Pendekar Sendu. Guepedia. Single Poem Anthology” yang terbit pada tahun 2020.

Untuk bisa sampai di titik ini tentunya memerlukan motivasi yang kuat. “Motivasi diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu terangkum dengan minat 'eksplorasi' yang memang saya inginkan,” ungkap Rafie ketika ditanya perihal motivasinya.

Lebih lanjut, Rafie mengungkapkan bahwa untuk melakukan eksplorasi tersebut tetap dilandasi oleh minat yang berasal dari diri sendiri. Rafie sadar bidang mana yang bisa menjadi rezekinya nanti masih abu-abu. Maka dari itu, dirinya berkomitmen untuk mencoba banyak hal untuk tahu banyak hal. Sehingga hal inilah yang anntinya membangun value diri seorang Rafie. 

Waktu yang tersedia dalam sehari 24 jam kadang kala menjadi batasan bagi Rafie untuk mendalami hal-hal yang diinginkan. Berangkat dari hal ini, Rafie mengaku selalu menguatkan diri untuk tetap mengikuti alurnya. “Saya masih selalu menguatkan diri untuk tetap jalani flow-nya, take some time to expertise something that we want. Jadikan proses belajar walaupun tidak jadi ahli, setidaknya kita bisa menggambarkan banyak perspektif dan secara tidak langsung membuat diri kita terbuka atas banyak perbedaan perspektif dan pendapat orang,” ungkapnya.

Satu hal yang terkadang menjadi penghalang untuk mencoba hal baru adalah motivasi. Apalagi dengan kehidupan anak muda yang “serba nyaman” menjadi salah satu penyebab enggan untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru. Melihat hal ini, Rafie membagikan sedikit pesannya.

“Memulai hal baru itu harus disadari pasti terjadi di antara "terpaksa" atau memang "minat". Kalau saya melihatnya lebih di antara tengah-tengahnya. Contohnya ketika mau terjun di bidang kreatif, pastinya 'dihantui' dengan banyaknya anak muda kreatif yang buat kita tidak mau ketinggalan. Tapi satu sisi lain, jangan memaksakan diri melakukan itu jika memang tidak minat,” ujar Rafie.

Akhir kata, Rafie mengajak para anak muda yang masih ragu untuk memulai hal baru untuk “just do it” selama ada kesempatan dan ikhlas untuk mengerjakannya.

“Memulai hal baru harus dengan semangat!” pungkas Rafie.

Editor : Odi Siregar