Pendampingan dan pelatihan ini sudah dimulai sejak bulan Juli 2023 s.d Desember 2023, dan akan tetap dipantau progress perkembangannya selama 3 tahun. Para peserta pun diberikan kesempatan mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi nasional sebagai pengakuan kemampuan sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan dalam Industri Pakaian Jadi.
“Sebelumnya para peserta ini mengikuti pelatihan ada yang benar - benar masih awal banget, ada yang memang ingin memperdalam keahliannya. Pendampingan pun masih akan terus dilakukan sampai seluruh peserta terampil untuk membuka usahanya sendiri atau mengikuti lowongan pekerjaan yang ada,” ujar Zuraidah yang akrab dipanggil kak Izur.
Kak Izur juga menyampaikan sudah ada beberapa produksi yang dilakukan walaupun sifatnya belum massal, yakni jilbab dan gamis. Akan tetapi untuk memproduksi pakaian khusus seperti yang memiliki kerah bervariasi atau bordiran, peserta masih harus terus mengasah keterampilannya di workshop setelah tahap pelatihan ini selesai.
“Setelah pelatihan selesai di Desember 2023 nanti, peserta belum langsung membuka usaha sendiri tetapi dimagangkan terlebih dahulu di workshop selama 4 bulan 2 minggu atau 72 kali pertemuan untuk mematangkan keahlian peserta sesuai kebutuhan pasar,” tambah kak Izur.
Dalam wawancara di tempat yang berbeda, General Manager PLN UID Sumatera Utara, Awaluddin Hafid, menyampaikan dukungan penuh program kerja Srikandi PLN dan menambahkan bahwa PLN tidak hanya memberikan bantuan pelatihan namun menyediakan wadah bagi para pelaku UMKM.
“PLN fokus pada pengembangan UMKM, apalagi industri pakaian jadi memiliki banyak peminat, nah PLN mempunyai wadah sebagai media promosi dan menjangkau pasar yang lebih luas, jadi nanti setelah ada hasil produksi dari peserta pelatihan ini yang mau dilempar ke pasar Indonesia, langsung bergabung di Marketplace PLN ya,” tegas Awaluddin.
Editor : Ismail