"Kalau perilaku ibu itu banyak, tinggal lagi bagaimana kita bisa menahan diti kedepannya, karena kebutuhan orang saat ini berbeda-beda. Aplagai, kasus anak itu posisinya magang. Tentunya saja dia harus memastikan barang-barang yang ada di toko terjaga, kalau hilang pasti rugi dan mengganti," ucapnya.
Pengamat Komunikasi itu berharap kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi dan merugikan orang lain.
"Seharunya, kita yang merasa punya kuasa, harus mampu mengendalikan diri kita. Karena kita harus memahami orang lain juga. Jangan egois-egois kita. Karena saat ini di era digital ini yang gampang viral itu semua orang bisa jadi komunikator kita harus sabar dan menahan diri. Kalau kita merasa sosialita atau influenzer sebaiknya kita memilah-milah yang baik," tandas Rozi.
Untuk diketahui, Selebgram Luluk Nuril yang viral gegara semprot seorang siswi magang di KDS Kota Probolinggo mengaku kebanjiran endorse, dari berbagai produk. Bahkan perjalanannya ke Pulau Bali beberapa waktu lalu, itu karena endorsement.
Hal itu diakui Luluk, melalui instagram pribadinya @luluknurilreal. Dalam postingannya, terlihat Luluk bersama dua orang temannya yang sedang berada di dalam mobil yang dipenuhi barang-barang.
Editor : Jafar Sembiring