NEW DELHI, iNewsMedan.id - Nasib pilu dialami kondektur bus di Uttar Pradesh, India, karena mengizinkan penumpang menunaikan shalat. Alhasil, ia pun dipecat dan berakhir depresi lalu bunuh diri.
Keluarga korban menyebut, pria itu harus membayar mahal atas nilai kemanusiaan yang dilakukannya.
NDTV pada Rabu (30/8/2023) melansir, kondektur itu diketahui bernama Mohit Yadav (32). Kontrak kerjanya diakhiri pada Juni setelah dia menghentikan bus Janrath rute Bareilly-Delhi di jalan raya. Pada Senin (28/8/2023) lalu, di tengah krisis keuangan parah yang dia alami, laki-laki itu melompat ke depan kereta api di Mainpuri dan tewas seketika.
Mohit Yadav adalah anak sulung. Dia pun menjadi tulang punggung bagi keluarganya yang beranggotakan delapan orang. Selama ini, mereka mengandalkan gaji yang didapat pria itu sebagai karyawan kontrak—yang hanya sebesar 17.000 rupee (Rp3,1 juta) per bulan—untuk bertahan hidup. Setelah dipecat, dia sempat melamar ke banyak tempat namun gagal mendapatkan pekerjaan.
Istri Mohit Yadav, Rinki Yadav, menuduh Departemen Transportasi Uttar Pradesh tidak mendengarkan permohonan suaminya. Suaminya sering menelepon manajer regional di Bareilly, namun selalu diabaikan.
“Kontrak diakhiri tanpa mendengarkan penjelasan darinya (Mohit). Karena depresi, dia bunuh diri. Suami saya membayar harga kemanusiaannya,” katanya kepada wartawan.
Sebuah video yang diambil pada Juni lalu menunjukkan, Mohit Yadav mencoba berunding dengan para penumpang sebelum menghentikan bus.
“Kami juga beragama Hindu. Tidak ada persoalan Hindu dan Islam… Apa jadinya jika bus kami hentikan selama dua menit,” katanya kepada para penumpang.
Video yang diambil oleh salah satu penumpang tersebut beredar luas. Tak lama setelah itu, Mohit Yadav dan sopir bus diberhentikan oleh Departemen Perhubungan Uttar Pradesh tanpa pemberitahuan apa pun.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kondektur Bus Bunuh Diri setelah Dipecat karena Izinkan Penumpang Salat
Editor : Odi Siregar