get app
inews
Aa Read Next : Program HK Peduli Berikan Pelatihan dan Pemberdayaan UKM Desa di Deli Serdang

Memperkuat Narasi Lingkungan di Tahun Politik, SIEJ Gelar Workshop di Kota Medan

Rabu, 30 Agustus 2023 | 21:02 WIB
header img
Memperkuat Narasi Lingkungan di Tahun Politik, SIEJ Gelar Workshop di Kota Medan. (Foto: Dok SIEJ)

MEDAN, iNewsMedan.id - The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia menggelar pelatihan kepada 20 jurnalis dan jurnalis warga di Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan oleh Ketua SIEJ, Joni Aswira di lokasi kegiatan, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan, Selasa (29/8/2023).

Joni mengatakan, persoalan lingkungan yang saat ini viral di media sosial adalah tentang pencemaran udara di Jakarta. "Kasus ini menimbulkan pro kontra, saling tuding. Mulai dari emisi kendaraan, PLTU, pembakaran sampah dan lainnya," katanya. 

Tak hanya itu, sejumlah pejabat negara diundang ke istana negara untuk membicarakan solusi jangka pendek dan jangka panjang. Yang menarik, narasi yang berkembang adalah penyebab polusi udara di Jakarta cenderung mengarah ke perilaku masyarakat. 

Ia juga menyebut bahwa pembakaran sampah bisa jadi berkontribusi dalam pencemaran udara. Namun menurutnya ada hal fundamental bagaimana pemerintah implementasi kebijakan dan pengawasan terhadap sektor yang menyumbang emisi karbon jumlah besar.

Ia mencontohkan, pemerintah sudah mendata ada 40-an PLTU tua untuk pensiun dini. Di sisi lain Jokowi juga memiliki program 35 ribu megawatt. "Pemerintah mencoba membangun mobil listrik atau kendaraan listrik tapi kalo mau tarik ke hulu, material utama untuk batre lithium ujungnya adalah eksploitasi sumber daya alam di Sulawesi. Pencemaran air sudah terasa, konfliknya di masyarakat juga akibat pertambangan nikel," ujarnya. 

Persoalan pencemaran udara tak cuma di Jakarta. Hal serupa terjadi di Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Barat dan daerah lainnya. Perbincangan masalah lingkungan hidup juga bergantung pada demografi dan siapa siapa leader yang menghembuskan isu ini di media sosial.

"Ini lah problem kita menarasikan iklim.  Dan lh masih hadapi sejumlah tantangan," katanya.

Menurutnya, media belum banyak melihat perubahan iklim punya nilai bisnis secara trafik karena keyword yang masih kalah bersaing dalam alogaritma di google. "Pencemaran udara, biodiversitas, kerusakan ekosistem dan lainnya, ini mau ke siapa didorong narasi ini agar jadi kebijakan publik. Ini lah kenapa kami bikin acara ini. Kita ingin kandidat calon legislatif, calon kepala daerah mengambil momentum ini," ungkapnya.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut