MEDAN, iNewsMedan.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengeluarkan kebijakan tidak adanya suporter tim tamu di stadion pada setiap pertandingan termasuk Liga 2. Terkait hal tersebut manajemen PSMS Medan melayangkan surat kepada PT LIB.
Hal tersebut dilakukan pihak manajemen PSMS Medan karena mereka menganggap hal tersebut sebagai langkah kurang tepat. Sebab, dukungan suporter sepakbola di stadion menjadi motivasi tersendiri bagi tim yang bertanding.
Surat tersebut berisi permintaan manajemen PSMS Medan agar PT LIB meninjau ulang keputusan yang tertuang dalam surat Nomor: 467/LIB-COR/VIII/2023 yang terbit 28 Agustus 2023. Pada point f di surat tersebut tercantum penegasan bahwa seluruh pertandingan Liga 2 musim 2023/2024 digelar tanpa suporter tim tamu.
Seperti diketahui, kebijakan larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 1 dan 2 sendiri dilakukan pasca Tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 yang lalu dan juga hasil kesepakatan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia, pengelola PSMS Medan, Andry Mahyar Matondang mengatakan, sejauh ini di Sumatera tidak ada terjadi kerusuhan antar suporter pendukung tim Liga 2.
"Jadi kami kirimkan surat permohonan peninjauan ulang keputusan PT Liga dan PSSI terkait dengan tidak boleh hadirnya suporter tim tamu di laga Liga 2," kata Andry Mahyar, Senin (28/8/2023).
Sejumlah alasan yang logis juga dituangkan dalam permohonan peninjauan keputusan penyelenggara liga sepakbola profesional di Indonesia itu. Menurut Andry Mahyar, di tiga tim Liga 2 yakni PSMS Medan, Sada Sumut FC hingga PSDS Deli Serdang berada di satu kepolisian daerah yang sama, Polda Sumatera Utara.
"Tidak ada historis antara suporter PSMS misalnya dengan PSPS atau dengan klub lainnya di Grup A sebuah permusuhan. Relatif aman kalau seandainya diberikan izin suporter kita untuk hadir mendukung kita pada setiap laga Liga 2," ungkapnya.
Andry Mahyar menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT LIB pada 23 Agustus 2023. Selain mengirimkan surat ke PT LIB, Andry Mahyar juga telah menyampaikan langsung kepada Direktur Utama (Dirut) PT LIB Ferry Paulus, melalui WhatsApp terkait permohonan itu.
"Harapan kami PT LIB dan PSSI meninjau ulang keputusan itu. Agar klub suporter bisa mendukung tim di stadion, biar lebih greget," jelasnya.
Sementara itu, kelompok suporter PSMS Medan, SMeCK (Suporter Medan Cinta Kinantan) menilai keputusan PT LIB yang tidak mengizinkan suporter tim tamu datang ke stadion mendukung timnya sebagai langkah kurang tepat.
Ketua Umum SMeCK, Lauren, menyebutkan hanya 25 orang suporter tim tamu yang diperbolehkan datang ke stadion. Hal itu menurutnya malah berpeluang menimbulkan benih-benih kericuhan. Pasalnya, bagi suporter lain akan datang ke stadion tanpa menggunakan atribut khasnya, dan akan lebih leluasa bertindak sesuka hati.
"Ini jadi rancu, semua tim punya basis suporter masing-masing. Kalau suporter datang ke stadion dengan atribut suporter, kami bisa memberikan imbauan untuk tidak berbuat onar. Tapi kalau datang ke stadion pakai pakaian biasa, di situ lah biasanya awal permasalahan timbul," katanya.
Menurut Lauren, klub suporter Liga 2 bahkan bisa menjadi contoh bagi suporter klub Liga 1 untuk urusan hubungan antar klub suporter.
"Dalang yang menyebabkan suporter klub Liga 2 terkena imbas seperti ini kan dari liga lain, jadi kami tak setuju dengan keputusan PT LIB ini. Apa lagi, dengan diberikannya izin bagi suporter Liga 2 ke stadion justru bisa menjadi contoh bagi liga lain. Kami yakin dan sudah kami buktikan sejauh ini, tidak ada masalah dengan klub suporter tim Liga 2 lain," tandas Lauren.
Editor : Jafar Sembiring