get app
inews
Aa Text
Read Next : Penduduk Neraka Putus Asa Bisa Bebas, hanya 1 Permintaan kepada Allah

Dua Kribo Muncul saat Kejenuhan Musik Rock di Indonesia, Tembus 100.000 Kopi Kaset Laris Terjual

Selasa, 25 Juli 2023 | 13:26 WIB
header img
Dua Kribo duet yang luar biasa dari dua rocker, Ahmad Albar dan Ucok AKA atau Ucok Harahap, pernah mengguncang dunia musik rock di Indonesia era 1970-an. Foto: Dok/Ist

MEDAN, iNewsMedan.id - Dua Kribo duet yang luar biasa dari dua rocker, Ahmad Albar dan Ucok AKA atau Ucok Harahap, pernah mengguncang dunia musik rock di Indonesia era 1970-an.

Duo Kribo dinamai demikian karena keduanya memang memiliki rambut yang kribo. Kolaborasi ini muncul ketika grup musik AKA dengan vokalis Ucok Harahap bubar, sementara Achmad Albar dengan God Bless mengalami penurunan permintaan panggung.

Ucok AKA atau Ucok Harahap. Foto: Ist

Duet hebat antara Andalas Datu Oloan Harahap, nama asli Ucok Harahap, dan Ahmad Albar ini sukses besar, terutama album-album Duo Kribo yang laris di pasaran hingga terjual 100.000 kopi kaset.

Selain itu, duo ini juga terlibat dalam pembuatan film yang menggunakan nama mereka, yaitu film Duo Kribo pada tahun 1977. Kesuksesan Duo Kribo tidak hanya mencapai Indonesia, tetapi juga merambah ke Malaysia dan Singapura.

Ahmad Albar. Foto: IST

Salah satu lagu terkenal mereka berjudul 'Neraka Jahanam' dari album Vol I menjadi lagu wajib dalam setiap Festival Rock pada era 1990 hingga 2000-an. Selain itu, lagu 'Neraka Jahanam' banyak di-cover oleh band rock lain seperti Suckerhead hingga Boomerang.

Kemunculan Duo Kribo ini berawal dari kejenuhan dan pasang surut panggung rock di Indonesia. Grup-grup hebat seperti AKA, Rollies, Giant Step, SAS, Super Kid mengalami penurunan permintaan. Namun, Ucok Harahap dan Ahmad Albar tidak patah semangat dan akhirnya membentuk duet yang mengubah segalanya.

Kolaborasi ini menarik perhatian para penggemar keduanya serta para pecinta musik rock tanah air yang tertarik pada persaingan antara para Rockstar. Namun bagi para produser, mereka tidak melihat dari sisi persaingan tersebut, tetapi lebih fokus pada persamaan fisik mereka, yaitu sama-sama memiliki rambut kribo yang pada waktu itu menjadi tren di kalangan para pemuda.

"Ide terbentuknya Duo Kribo datang dari Ucok, dia rajin mendekati produser dan bos Irama Tara, Nyoo Beng Seng, dan akhirnya setuju," ujar Ahmad Albar dalam wawancara di Channel YouTube Denny MR yang berjudul The Journey of Ahmad Albar.

Duet ini terbukti sukses, terutama karena album-album mereka meledak di pasaran dan berhasil terjual sebanyak 100.000 kaset. Angka tersebut sangat fenomenal untuk ukuran musik rock pada era 1970-an, di mana pasar musik rock saat itu masih relatif kecil. Iyek, seorang anggota tim produksi, mengungkapkan bahwa harmonisasi musik dalam album-album Duo Kribo ditangani oleh gitaris God Bless, Ian Antono, yang dibayar Rp300 ribu untuk satu album.

Duo Kribo memiliki 4 album yang semuanya meraih kesuksesan besar. Album pertama, berjudul Duo Kribo Volume 1 (Irama Tara, 1977), terdiri dari 8 lagu yang menghasilkan hits legendaris seperti 'Neraka Jahanam', 'Rahmat dan Cinta', dan 'Monalisa'.

Suksesnya album pertama mendorong Duo Kribo untuk merilis Volume II. Dalam album kedua ini, Ian Antono mengajak rekannya di God Bless, Yockie Suryoprayogo, untuk menambahkan sentuhan dari piranti keyboard pada lagu-lagu slow. Namun, album kedua Duo Kribo menghadapi kontroversi dalam spot iklan di TVRI, terutama lagu 'Penari Jalang' dan 'Pelacur Tua'.

Setelahnya, Duo Kribo meluncurkan Volume III Special Edition (Irama Tara, 1978) yang berisi 8 lagu baru di sisi A serta 8 lagu lama di sisi B.

Pada tahun 1978, Duo Kribo menciptakan album 'Panggung Sandiwara', yang juga berfungsi sebagai soundtrack film 'Duo Kribo' yang sukses di pasaran, dengan disutradarai oleh Edward Putra Sirait.

Hingga saat ini, Ahmad Albar masih tetap sehat dan aktif beraktivitas. Namun, Ucok Haharap meninggal pada 3 Desember 2009 karena sakit di RS Darmo Surabaya.

Ucok Harahap dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebraon Tegal, Surabaya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut