MEDAN, iNewsMedan.id - Penyelenggaraan FESYAR Sumatera tahun 2023 yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut) diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan didukung oleh perluasan aspek digital dalam aktivitas perekonomian di Sumatera.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara IGP Wira Kusuma mengatakan, dengan mengusung tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sumatera yang Inklusif” nantinya inklusivitas yang didukung oleh digitalisasi dan sinergitas antar berbagai pihak ini akan membangkitkan perekonomian Sumatera agar turut serta dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian secara nasional.
“FESYAR Sumatera 2023 seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Sumatera mengambil peran untuk turut menyelenggarakan Road to Fesyar Sumatera 2023 yang mencakup 3 agenda utama yaitu sharia fair, sharia forum, dan sharia competition di daerah masing-masing,” katanya, Jumat (21/7/2023).
Dia menuturkan, momentum penting bagi Bank Indonesia dimana Kota Medan diberikan amanah sebagai tuan rumah Festival Ekonomi Syariah wilayah Sumatera. Maka itu mari bersama untuk mensukseskan pagelaran ini.
“Perhelatan FESYAR Sumatera 2023 ini akan dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut, mulai dari hari ini, tanggal 20 Juli 2023 sampai hari minggu, 23 Juli 2023 mendatang. Dilaksanakan di 3 lokasi strategis Kota Medan secara bersamaan yaitu di area ini Jalan Masjid Raya, Istana Maimun dan Plaza Medan Fair Mall. Mari kita hadiri dan nikmati bersama seluruh rangkaian acara yang telah dipersiapkan. Ajak keluarga dan kenalan untuk bersama meningkatkan literasi ekonomi keuangan syariah sambil menikmati produk unggulan UMKM se-Sumatera,” ujarnya.
Pada Festival ini, berbagai macam kegiatan dipersembahkan hingga 23 Juli mendatang dalam bentuk sharia fair, sharia forum, dan sharia competition.
Sharia competition mencakup perlombaan desain dan fashion show dalam rangka In2motionfest, pesantren unggulan, ZISWAF unggulan, dakwah antar pesantren, konten eksyar, wirausaha muda syariah, video kreasi nasyid, MTQ, Dai Cilik, Fashion Show Muslim Anak serta Lomba Marhaban yang dilaksanakan pada siang menjelang sore hari ini.
“Sharia fair juga menghadirkan pelaku usaha industri halal, UMKM, pesantren, asosiasi, komunitas dan lembaga terkait untuk melakukan shwocasing produk-produk unggulan dari sektor fashion, craft, coffee, dan FnB (makanan minuman olahan) yang tersebar di 3 lokasi pelaksanaan FESYAR,” jelasnya.
Sementara sharia forum terdiri dari berbagai rangkaian seminar maupun talkshow yang mengangkat berbagai topik menarik seperti optimalisasi wakaf produktif dan sertifikasi halal, upaya mendorong industri halal Sumatera melalui Modest Fashion dan Pariwisata Ramah Muslim, Digitalisasi dan Pembiayaan Syariah bagi UMKM, serta berbagai topik menarik lainnya.
“Rangkaian kegiatan forum akan diawali dengan Tabligh Akbar pada malam hari ini berlokasi di Istana Maimun, yang akan disampaikan oleh Syekh Muhammad Jaber. Diharapkan dengan adanya berbagai forum ini dapat menjadi stimulus peningkatan literasi publik untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah antara lain efektifitas potensi ZISWAF, kemandirian ekonomi pesantren, aspek usaha, pembiayaan, maupun digitalisasi untuk mendukung ekosisten halal value chain,” pungkasnya.
Editor : Odi Siregar