get app
inews
Aa Read Next : Pj Gubsu Dampingi Menkes Tinjau Program Kerjasama Operasi Jantung Pasien Anak di RSUP HAM Medan

Kasus Omicron Diprediksi Melonjak, Budi Gunadi: Fokus Penanganan Via Telemedicine dan Isoman

Kamis, 13 Januari 2022 | 08:00 WIB
header img
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi kasus omicron di Indonesia akan melonnjak dalam waktu dekat. Ia mengatakan pasien yang terinfeksi diperkirakan hanya mengalami gejala ringan.

Pemerintah kemudian akan fokus pada penanganan pasien Omicron melalui isolasi mandiri dan terpusat serta menggunakan telemedicine. Hal itu sangat berbeda saat pemerintah menangani lonjakan covid varian Delta, karena strategi yang sebelumnya melibatkan pihak rumah sakit  yang menjadi tumpuan utama akibat banyaknya pasien positif yang bergejala sedang dan berat.

"Karena Omicron umumnya ringan kita akan menyiapkan strategi perawatan bukan di rumah sakit, tapi strategi perawatannya lebih isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat sehingga banyak rakyat yang terkena bisa sembuh sendiri dirawat di RS dengan layanan telemedicine dan obat-obatan yang akan kita bantu," ujar Budi melalui konferensi video yang dilihat pada Rabu (12/1/2022).

Budi mengungkapkan, strategi melawan Omicron lainnya adalah disiplin protokol kesehatan utamanya memakai masker. Lalu petugas juga akan memperkuat surveilans dan testing. Jika ada warga merasa tak enak badan atau bergejala seperti terinfeksi Covid maka diimbau tak ragu untuk tes PCR.

"Kami akan segera meningkatkan reagen-reagen PCR yang bisa mendeteksi Omicron. Kemudian, kalau kita sakit lebih baik kita isolasi," jelas dia.

Kemudian, lanjut Menkes, pemerintah juga memastikan pelaksanaan vaksinasi dipercepat. Ia berpesan agar kelompok rentan seperti orang tua atau lansia bisa segera disuntik vaksin untuk melindugi mereka dari serangan virus corona. "Karena merupakan segmen yang paling lemah untuk masuk rumah sakit," terangnya.

Di konferensi yang sama, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan puncak kasus Omicron di Indonesia akan terjadi pada awal Februari 2022. Menurut dia proses infeksi Omicron lebih cepat dari Delta.

"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta. Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," ungkapnya.

Luhut memprediksi sebagian besar kasus Omicron yang terjadi di Indonesia akan bergejala ringan. Karena itulah strategi penanganannya berbeda dengan varian Delta. Kasus positif varian Omicron di Indonesia melonjak jadi 802. Sebagian besar masih disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari 537 kasus di Jakarta, 435 di antaranya berasal dari PPLN.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan vaksinasi booster dan skrining ketat PPLN adalah kunci untuk menahan laju penularan Omicron. Khusus untuk karantina, Jokowi ingin hal itu dilakukan secara ketat. Jangan sampai ada importasi kasus yang lolos ke masyarakat.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut