Seorang juru bicara Pfizer, Steven Danehy, mengatakan dalam sebuah e-mail pada Selasa (11/1) bahwa pihaknya berharap memiliki 50-100 juta dosis vaksin khusus omicron yang tersedia pada akhir Maret/awal April.
Perkembangan pesat dan perubahan manufaktur dimungkinkan oleh teknologi vaksin mRNA baru yang digunakan oleh Moderna dan Pfizer, dengan mitra Jerman BioNTech. Perusahaan telah mengatakan dibutuhkan sekitar 90 hari dari pengurutan genetik dari ancaman baru untuk memproduksi vaksin nanopartikel lipid baru yang mengandung muatan mRNA yang diperbarui, yang merupakan kerangka waktu yang sangat cepat untuk pengembangan vaksin.
Pfizer pada Senin (10/1) waktu setempat mengumumkan kesepakatan lisensi dengan perusahaan San Diego, Codex DNA, yang memiliki proses pembuatan DNA sintetis yang akan memangkas waktu pengembangan lebih jauh, menjadi hanya 60 hari, kata Bourla.
Virus corona terbukti menjadi musuh yang tangguh, tambah Bourla, dengan kekebalan dari vaksin dan infeksi alami berkurang dengan cepat. Penguat tahunan mungkin diperlukan untuk dekade berikutnya, katanya.
Sementara itu, Moderna juga menguji formulasi vaksin yang berbeda, termasuk suntikan hibrida yang akan menggabungkan vaksin flu dan vaksin virus corona.
“Moderna sedang berusaha untuk memiliki bidikan penargetan omicron yang tersedia pada musim gugur, dalam persiapan untuk kemungkinan lonjakan virus corona musim dingin mendatang,” ujar CEO Moderna Stephane Bancel pada konferensi tersebut.
Editor : Odi Siregar