get app
inews
Aa Read Next : Kapolres Padangsidimpuan Dudung Setyawan Serahkan Tali Asih kepada Penderita Tumor di Wek II

Mengenal Aipda KS Tubun, Pahlawan Revolusi yang Diabadikan Jadi Nama Bandara dan Kapal Perang

Senin, 03 Juli 2023 | 12:57 WIB
header img
Mengenal Aipda KS Tubun, Pahlawan Revolusi yang Diabadikan Jadi Nama Bandara dan Kapal Perang. (dok. Polda Maluku)

AMBON, iNewsMedan.id - Hari Bhayangkara ke-77 pada 1 Juli 2023 merupakan momentum yang tepat untuk mengenang jasa pahlawan revolusi dari Polri.

Dia adalah Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun atau yang lebih populer dengan sebutan KS Tubun. Ia memulai karier sebagai prajurit Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (kini Polri) di Ambon.

Sesuai hasil penelitian sejarah Frans Hitipeuw dkk tahun 1985, menulis bahwa Karel Sadsuitubun asal Desa Rumadian Kecamatan Manyeuw Maluku Tenggara memulai pendidikan calon Agen Polisi pada Sekolah Polisi Negara (SPN) yang berlokasi di Negeri Passo Ambon pada 1 Agustus 1951.

"Mungkin tidak banyak yang tahu, gelar pahlawan revolusi dari Polri di republik ini hanya satu orang, yaitu Aipda Karel Sadsuitubun atau yang sering ditulis KS Tubun)," kata Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif dalam keterangan tertulis kepada media, Rabu (21/6/2023).

Hal itu disampaikan Kapolda Maluku saat meresmikan monumen Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun yang dibangun di kampung halaman sang pahlawan revolusi, Desa Rumadian, Kecamatan Manyeuw.

Selain itu, mantan Kepala Korps Polairud Polri ini juga mengatakan Aipda KS Tubun ialah satu-satunya polisi yang namanya dipakai untuk nama bandar udara (bandara). Dan satu-satunya polisi yang namanya dijadikan nama kapal perang.

"Bandar Udara di Indonesia yang gunakan nama anggota Polri juga hanya satu, yaitu Bandara Karel Sadsuitubun di Maluku Tenggara. Dan TNI AL menamai kapal perangnya KRI Karel Sadsuitubun-356," jelas Latif.

Ia mengatakan, Aipda Anumerta KS Tubun adalah kebanggaan masyarakat Maluku Tenggara. Sebelum monumen ini diresmikan, sebenarnya sudah ada monumen Aipda KS Tubun yang dibuat sangat sederhana oleh masyarakat setempat.

"Kondisi awalnya cukup memprihatinkan. Oleh sebab itu saya meminta dibongkar total, untuk kemudian dibuatkan monumen yang bagus, sekaligus sebagai wisata edukasi setempat," ungkap Latif.

"Alhamdulillah bisa membangun dan memberikan sedikit sumbangsih untuk penghormatan kepada sosok pahlawan revolusi Aipda Karel Sadsuitubun," imbuh Latif.

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut