Beijing Dabeinong Technology, sebuah perusahaan pertanian, tahun lalu mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bonus tunai sebesar 90.000 yuan (Rp186,6 juta) kepada karyawan yang memiliki anak ketiga, menurut laporan media pemerintah, termasuk China Securities Journal.
"Pemberian bonus sebesar 30.000 yuan (Rp62,2 juta) untuk kelahiran anak pertama atau kedua, dan 60.000 yuan (Rp124,4 juta) untuk kelahiran anak ketiga," demikian laporan tersebut.
Bulan lalu, QiaoYin City Management, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan sanitasi perkotaan, mengumumkan rencananya untuk memberikan bonus sebesar 100.000 yuan (Rp207 juta) kepada karyawan yang melahirkan anak ketiga. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban keuangan bagi keluarga karyawan muda serta merespons seruan pemerintah untuk mendorong kelahiran, kata perusahaan tersebut.
Penurunan tingkat kelahiran bukanlah satu-satunya keprihatinan bagi Beijing. Semakin sedikit orang di China yang menikah, yang juga dapat memperparah masalah ini. Pada tahun 2022, sekitar 6,83 juta pasangan menikah, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Urusan Sipil China pada awal bulan ini.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta