Menurut Doddy, perkembangan inflasi global yang saat ini proses disinflasi global berjalan lancar. Kemudian, persistensi inflasi dari sisi permintaan masih tinggi dan perbaikan ekonomi global di tengah keketatan pasar tenaga kerja di AS dan Eropa mengakibatkan prospek penurunan inflasi global berjalan lambat.
"Selain itu, perbaikan ekonomi Tiongkok diprakirakan mendorong harga komoditas non-energi, di tengah harga minyak yang meningkat akibat ketersediaan pasokan yang lebih rendah. Untuk kebijakan suku bunga tinggi masih berlanjut, bahkan di negara berkembang kebijakan moneter ketat masih ditempuh secara agresif. Adapun disinflasi negara maju (AE) yang lebih lambat menyebabkan suku bunga tinggi berpotensi bertahan lebih lama. Di negara berkembang (EM), kebijakan moneter ketat banyak ditempuh secara agresif karena suku bunga riil EM masih negatif," pungkasnya.
Didampingi KPwBI Sumut yang baru, I.G.P Wira Kusuma, Deputi BI Sumut Ibrahim dan Humas BI Sumut Poltak Sitanggang, Doddy Zulverdi mengucapkan terimakasih kepada awak media yang telah memberikan dukungan kepada Bank Indonesia Sumut melalui pemberitaan.
"Diakhir masa jabatan ini, saya sangat berterimakasih kepada teman-teman wartawan karena telah aktif memberikan dukungan kepada Bank Indonesia Sumut melalui pemberitaan-pemberitaan positif dan berimbang yang telah dipublikasikan selama saya menjabat. Semoga kerjasama yang baik ini, kedepannya harus lebih baik lagi," tambahnya.
Editor : Jafar Sembiring