Sering Di-bully karena Autis, Siapa Sangka Gadis Ini di Usia 11 Tahun Kuliah S2 Master Matematika

Pada usia tiga tahun, Adhara mengalami penurunan kemampuan berbicara yang cerdas, dan hal ini, bersama dengan fakta bahwa ia mulai merangkak dengan cepat dan mengayun di kursi tinggi, mengarah pada diagnosa autisme.
Terungkap dalam sampul majalah Marie Claire Mexico edisi April, bagaimana ia mulai merasa terasing setelah mengalami intimidasi dari teman sekelasnya karena perkembangannya yang tertinggal, namun para guru tidak memperhatikan hal tersebut.
"Ibu guru tidak terlalu empatik, mereka hanya mengatakan kepada saya bahwa saya harus berharap dia menyelesaikan tugas," kata ibunya, Nayeli Sanchez, dalam wawancara dengan media tersebut.
"Ia mulai menarik diri, tidak ingin bermain dengan teman sekelasnya, ia merasa aneh dan berbeda." Ibunya melanjutkan, "Ia mampu bertahan di sekolah untuk sementara waktu, tetapi kemudian tidak bisa lagi. Ia jatuh tertidur dan tidak memiliki minat melakukan apapun lagi."
"Ia sangat tertekan, orang-orang tidak memiliki empati, mereka mengolok-oloknya," tambah Nayeli.
Ketika ibunya menyadari bahwa Adhara menghafal tabel periodik dan mampu menyelesaikan soal aljabar, ia mengira Adhara hanya bosan dan mendaftarkannya untuk terapi guna mengatasi depresi. Sang terapis dengan cepat melihat kejeniusan yang terpancar dan memberitahukan kepada Center for Attention to Talent (CEDAT), sebuah sekolah untuk anak-anak berbakat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta